Selamat Datang Mahasiswa Baru IPB Angkatan 45 Jalur SNMPTN
Pada 11 Agustus 2008, IPB menerima kehadiran mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sebanyak 942 mahasiswa baru melalui jalur ini diundang hadir ke IPB. Serangkaian acara penyambutan pun digelar IPB. Mulai dari registrasi, pertemuan Perhimpunan Orangtua Mahasiswa (POM), gelar Organisasi Mahasiswa, penerimaan mahasiswa di Asrama Tingkat Persiapan Bersama (TPB), hingga Posko Pelayanan Informasi.
Mengambil tempat di Graha Widya Wisuda (GWW) IPB, registrasi calon mahasiswa baru jalur SNMPTN dilakukan. Kegiatan ini dilangsungkan selama 2 hari (11-12 Agustus 2008). Dalam rangka menjalin komunikasi dan menyampaikan informasi kepada orangtua atau wali mahasiswa, pada 11/8 digelar pertemuan Perhimpunan Orangtua Mahasiswa (POM) IPB. Pertemuan berlangsung di sembilan tempat. Pada kesempatan tersebut dipresentasikan seputar pengenalan kampus, keunggulan, kompetensi, tata tertib umum, program pembinaan asrama, pendidikan S1 dan Tingkat Persiapan Bersama (TPB), kurikulum mayor minor, sistem jaminan mutu pendidikan, klaster pengembangan pendidikan, layanan akademik kesehatan, fasilitas pendidikan, sejarah, prestasi, dan serba-serbi IPB. Pengarahan di masing-masing tempat dilakukan oleh unsur pimpinan IPB, POM, dan Badan Pengelola Asrama (BPA) Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB.
Organisasi-organisasi mahasiswa yang ada di IPB pun berkesempatan menggelar open house. Bertempat di plaza GWW, organisasi mahasiswa mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Profesi (Himpro), Organisasi Mahasiswa Daerah (Omda), Organisasi Eksternal Kampus, menyajikan informasi seputar organisasinya kepada para mahasiswa baru IPB Angkatan 45 jalur SNMPTN ini.
Penerimaan mahasiswa di Asrama Tingkat Persiapan Bersama (TPB)
Usai menghadiri pertemuan di GWW, pada 30 Juni 2008 siang, para mahasiswa baru IPB diterima oleh Badan Pengelola Asrama (BPA) Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB. IPB menerapkan kebijakan asrama bagi mahasiswa TPB, mengingat mahasiswa IPB berasal dari berbagai latar belakang budaya, agama, sosial dan ekonomi yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk bisa mencetak mahasiswa yang bisa saling menghargai keanekaragaman tersebut, serta sesuai dengan lima pilar konsep pendidikan (profesionalisme, kepekaan sosial, kepedulian terhadap lingkungan, jiwa kewirausahaan, moral-etika).
Program pembinaan mahasiswa dilakukan secara terintegrasi berbasis multi-budaya, yang diwujudkan berupa wajib tinggal di dalam asrama TPB-IPB. Asrama TPB-IPB juga dimaksudkan untuk mencegah mahasiswa baru dari kemungkinan-kemungkinan adanya ketidakseimbangan dalam proses adaptasi terhadap lingkungan baru.
Berbagai program pembinaan yang diberikan selama berada di asrama TPB-IPB antara lain terangkum dalam kegiatan: (a)Ko-kurikuler (responsi berbagai mata kuliah, studium general). (b)Ekstra kurikuler (studium general lembaga kemahasiswaan, minat bakat, program kreativitas mahasiswa). (c)Sosial-budaya (Gerakan Peduli Kampus, Etika Kampus dan Akademik, Festival Budaya Daerah). (d)Kerohanian (pembinaan kerohanian, moral dan etika). (e)Kewirausahaan (koperasi mahasiswa, pengembangan bisnis mahasiswa).
Setiap tahun, tepatnya bulan Oktober-November Badan Pengelola Asrama Tingkat Persiapan Bersama ( BPA-TPB) IPB menggelar rapat kerja untuk menyiapkan pelayanan, dan penyiapan program pembinaan setahun ke depan. Tahun ini, banyak kegiatan dan program asrama Tingkat Persiapan Bersama (TPB) yang dipersiapakan untuk menyambut mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB). Dari mulai berbenah manajemen, perbaikan fasilitas, penyiapan program pengenalan, pembinaan akademik dan multibudaya hingga program pembekalan softskill. "Sesuai tupoksi tahun 2002, asrama memberikan pelayanan akomodasi, pembinaan akademik dan budaya," ungkap Kepala BPA TPB IPB, Dr.Bonny P W. Sukarno.
Kegiatan-kegiatan yang dirancang bersifat bottom up dan top down. Khusus mahasiswa angkatan 45, TPB menyiapkan paket penyambutan diantaranya: Open House Asrama, Welcome Party, Be New Family, Campus Tour, Mahasiswa Cinta Perpustakaan dan Independent Day Celebration (perayaan hari kemerdekaan).
Pola kegiatan multibudaya dan akademik yang dikembangkan asrama bertujuan memupuk rasa kebersamaan, kreativitas, kejujuran dan kebenaran dalam kemajuan. " Kita punya moto bersama, together to be better,"kata Dr. Bonny.
Program pembinaan asrama ada yang bersifat optional (pilihan ) dan ada yang wajib. Program pembinaan akademik dan multibudaya ini mencakup empat bidang antara lain: sosial dan kekeluargaan, mental dan spiritual, akademik dan wawasan, serta minat dan bakat. Bidang pembinaan sosial dan kekeluargaan menyuguhkan kegiatan Soga (Sosial Gathering), Food Fair dan Silaturahmi Akbar, Bakti Sosial-Love for Giving and Charity, Fun Day, dan Mahasiswa Lungsur ke Desa. Bidang mental dan spiritual menyelenggarakan pembinaan ruhani, Fit n Fun, Asrama Berhias, Apel Pagi, Jum'at Bersih, Outbond, Looking Foward, dan KORMA (Kegiatan Ramadhan Asrama). Bidang akademik dan wawasan menghelat kegiatan Mengenal Dunia Hewan dan Peternakan, Wisata Peduli Hutan Indonesia- ke Gunung Mas atau Gunung Walat untuk menanam pohon, menanam tanaman sayuran di sekitar asrama, Study Club dan Lets Fight Against Drugs. Bidang minat dan bakat menampilkan kegiatan Dormitory English Community, Klub Creative (Garden and Decoration Club), Klub minat olahraga (futsal, sepakbola, sepeda basket, dan Taekwondo).
"Bulan Maret kita melakukan revitalisasi asrama. Kita tidak lagi menggunakan konsep man to man di gedung, tapi menggunakan struktur organisasinya agar lebih berfungsi. Kita menetapkan beberapa manajer berdasarkan bidangnya masing-masing. Sebab, mendekati penghuni asrama adalah kewajiban kita bersama."
Kita mengevaluasi program selama ini. Hasilnya, mahasiswa saat ini lebih membutuhkan softskill. " Akhirnya, kita membuat program yang lebih membangun softskill seperti rasa empati, tanggungjawab, kejujuran, kepemimpinan,"tandasnya.
Salah satu kegiatan nyata softskill ini seperti pemilihan satu lurah dari setiap gedung dan Rukun Tetangga (RT) setiap lorong. Masing-masing RT akan memantau dan menerima pengaduan fasilitas serta sosial ekonomi penghuni lorong asrama. RT kemudian melaporkan ke Lurah. Tiap seminggu sekali semua lurah bersama pengelola asrama membahas perkembangan asrama. Lurah menyampaikan berbagai uneg-uneg dan pengaduan dari mahasiswa TPB untuk dicarikan jalan keluarnya.
" Saya menekankan memantau pola makan penghuni asrama untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi mereka." Informasi pola makan ini merupakan pendekatan jitu yang diterapkan asrama untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi. "Pola makan tak bisa dibohongi dan sangat berkorelasi terhadap keadaan ekonomi keluarga mereka." Informasi ini penting sebagai bahan pertimbangan pemberian beasiwa atau bantuan material lainnya. Di samping itu, untuk melatih solidaritas dan kedisiplinan, pihak pengelola asrama menetapkan apel pagi tiap hari Selasa. Di hari itu, mahasiswa TPB berkumpul, dicek keberadaannya dan bersama-sama melakukan kerja bakti. Cara-cara ini cukup efektif membangun komunikasi antar mahasiswa dan pihak pengelola asrama.
Posko Pelayanan Informasi
Dalam rangka membantu informasi yang dibutuhkan para mahasiswa baru maupun para orangtua mahasiswa, selama kegiatan registrasi dilakukan, sebuah posko pelayanan informasi pun disediakan. Posko ini bertempat di sisi gedung GWW IPB. Keberadaan posko ini diharapkan dapat membantu dalam memperoleh informasi seputar kehidupan kampus.
Tekan Angka DO
Memasuki tahun ajaran baru, Direktorat Pendidikan Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mempersiapkan pembenahan pada program-program TPB. Seperti dipaparkan Direktur TPB, Dr.Ir. Ibnul Qayim.
Dijelaskan, saat ini pihaknya melakukan penekanan pada beberapa hal, yakni peningkatan kualitas pembelajaran, pengoptimalan cyber di asrama, pemantauan hasil belajar lebih awal, dan pengoptimalan kegiatan kemahasiswaan,
Peningkatan kualitas pembelajaran, diantaranya dengan tutorial dan penambahan akses bahan pembelajaran melalui Student Access Center (SAC). "Sementara itu dalam hal cyber, harapan kami dan juga harapan mahasiswa adalah cyber di asrama putra dan putri bisa diaktifkan lebih awal," ujar Dr. Ibnul Qayim.
Begitu pula pada aspek pemantauan hasil belajar, tahun ini akan dilakukan lebih awal, yakni setelah ujian tengah semester (UTS) semester I. "Untuk ini kami telah berkoordinasi dengan staf pengajar. Jika tahun lalu, mahasiswa yang dipanggil (untuk dilakukan evalusi, red) adalah mereka yang nilai IP-nya kurang dari 1.5, sekarang ini mereka yang nilai IP di bawah 2.00 pun akan dipanggil untuk dievaluasi. Hal ini dilakukan dalam rangka menekan angka drop out," tegas Dr. Ibnul Qayim.
Sementara itu, pada aspek pengoptimalan kegiatan kemahasiswaan, Direktur Pendidikan TPB menegaskan, sejak dini para mahasiswa sudah diperkenalkan dengan kegiatan kemahasiswaan, terutama karya ilmiah.
Saat ditanya perihal kurikulum mayor minor, Dr. Ibnul Qayim menjelaskan, para mahasiswa baru sudah memiliki mayor. Sedangkan untuk minor, tengah dilakukan kerjasama dengan Direktorat Administrasi Pendidikan (DAP) guna membahas wacana pengelompokan minor.
Pada bagian lain, Dr. Ibnul Qayim menuturkan perihal pasca matrikulasi pada mahasiswa jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), para peserta matrikulasi ini umumnya mengeluhkan waktu matrikulasi yang mereka nilai terlalu singkat yakni delapan minggu. Sementara bahan pembelajaran cukup banyak. "Kekhawatiran mereka gagal pada masa matrikulasi atau alih tahun ini sebenarnya tidak perlu. Mengingat jika mereka gagal, masih ada kesempatan untuk mengulangnya pada kelas reguler di bulan Agustus ini," urai Dr. Ibnul Qayim. (man/ris/nm/nUr)