IPB – Indocement Jajaki Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat di Citeureup

IPB – Indocement Jajaki Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat di Citeureup

Berita

 

PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk., dan Institut Pertanian Bogor sedang menjajaki kerjasama dalam bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pabrik semen terbesar di Bogor itu. Kerjasama ini akan difokuskan pada pengelolaan peternakan terpadu di wilayah terpilih nanti, yang berada dalam tiga kecamatan meliputi Citeureup, Gunung Putri dan Klapa Nunggal.

 

"Lahan eks pertambangan yang dimiliki PT. Indocement sangat luas. Kita tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam bidang pertanian. Oleh karena itu,  kita mengandeng IPB untuk memberdayakan lahan tersebut," ujar Direktur Sumberdaya Manusia (SDM) PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk., Ir. Kuky Permana, disela peninjauan bibit Jarak di area PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk bersama Rektor IPB  Dr. Herry Suhardianto, M.Sc. dan jajarannya  Senin (28/4) di Cibinong, Bogor.

 

Menurutnya, dunia pendidikan dengan industri harus bergandengan tangan dalam memecahkan persoalan bangsa dan negara. Dengan cara itu akan terasa banyak manfaatnya untuk lingkungan dan masyarakat. 

 

"Saya berharap kerjasama ini bisa dijadikan contoh bagi industri lainnya. Dengan bekerjasama banyak hal yang bisa dilakukan untuk masyarakat maupun linkungan," ujarnya.

 

Sementara itu, Rektor IPB, Dr. Herry Suhardianto, M.Sc., dalam sambutannya mengatakan rencana pengelolaan lahan bekas penambangan untuk pengembangan peternakan domba itu sangatlah baik. Rektor mengusulkan ditambah peternakan sapi, agar Indonesia tidak  tergantung impor lagi.

 

"Saya mengharapkan tidak hanya beternak domba, bisa juga ditambah sapi, sehingga kita tidak tergantung impor lagi," ujarnya.

 

Rektor IPB juga mengatakan, kerjasama pemberdayaan masyarakat dibidang peternakan ini bisa dikerjasamakan dengan Fakultas Peternakan IPB (Fapet), dengan segala kajian dan dukungan lainnya.

 

"Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama ini semakin banyak mahasiswa atau dosen IPB yang bisa membantu kegiatan ini, baik berupa riset, kajian atau praktek lapang," ujar rektor.

 

Menjelaskan lebih rinci, Dekan Fapet IPB, Dr.Ir. Luki Abdullah, MSc.Agr., mengatakan, pemberdayaan masyarakat ini akan dilakukan dengan konsep inkubator. Masyarakat akan berperan sebagai pelaku utama dan IPB sebagai pendampingnya. Sementara usaha yang akan dilakukan adalah pembibitan dan penggemukan domba.

 

"Pada tanggal 10 April yang lalu, tim ahli domba IPB telah bertemu dengan pihak Indocement untuk membicarakan model kerjasama yang akan dilakukan nanti. Kemudian, pada tanggal 23 April, kedua belah pihak juga telah melakukan survei tempat untuk menentukan wilayah mana saja yang akan dijadikan sebagai pusat pemberdayaan. Namun, belum ditentukan desa mana saja yang akan dipilihnya nanti," kata Dekan Fapet.

 

Dekan Fapet juga mengatakan, selama proses pemberdayaan nanti, akan ada mahasiswa IPB yang mendampingi masyarakat. Program ini  disebut Go Field.   

Kunjungan Rektor IPB ke PT Indocement, Tbk, ini didampingi jajarannya seperti Wakil Rektor III Bidang Riset dan Kerjasama Dr.Ir.H. Anas Miftah Fauzi, M.Sc. Dekan Fapet IPB, Dr.Ir. Luki Abdullah, MSc.Agr., Wakil Dekan Fapet IPB, Dr.Ir. H. Moh. Yamin, M.Agr.Sc.,  Dekan Fateta IPB, Dr.Ir. Sam Herodian, MS dan Kepala Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi, IPB, Dr. Ir. Erliza Hambali. (man)