DIKTI Sosialisasikan Sistem Pengadaan Barang dan Jasa
Intitut Pertanian Bogor (IPB) dan Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Ditjen DIKTI) bersama perguruan tinggi seluruh Indonesia mengadakan tele-conference mengenai sistem pengadaan barang dan jasa secara terpadu atau dengan istilah lainnya e–procurement Selasa(4/3) di Ruang Sidang Rektor Kampus IPB Darmaga. "Tele-conference yang disiarkan di Ruang Sidang Rektor gedung Rektorat IPB ini mensosialisasikan mengenai suatu sistem universal dalam pengadaan barang dan jasa untuk tiap-tiap universitas di Indonesia," kata Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa IPB, Dr. Ir. Ibnul Qoyim didampingi Kepala Kantor Perencanaan dan Evaluasi IPB, Dr. Drs. D. Iwan Riswandi, S.E, M.Si berserta tim dari IPB. Sistem e-procurement ini akan menggantikan sistem pengadaan barang dan jasa lama. Sistem e-procurement menggunakan transaksi elektronik sehingga menghemat waktu dan biaya. "Diharapkan sistem ini mempermudah transaksi karena lebih efesien, accountable, murah, serta transparan," imbuh Qoyim. Hal senada diungkapkan perwakilan Bank Dunia, Dr Rizal yang menyatakan keberadaan e-procurement ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengadaan barang serta jasa.
Keberadaan sistem e-procurement ini disambut dengan baik oleh semua pihak. Terkait aspek aspek legalitas dari dokumen-dokumen yang nantinya akan disahkan melalui digital signature sebagai pengganti surat-surat perjanjian dalam bentuk fisik. Ketua Pengadaan Barang dan Jasa Sistem Elektronik Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dr. Ika Permana mengatakan, pada prinsipnya sistem pengadaan secara on-line melalui e-procurement tidak berbeda dengan sistem yang ada, seperti yang telah diatur Keputusan Presiden No.80 tentang Pelelangan Negara. "Namun untuk perinciannya, memang masih diperlukan suatu regulasi yang mengatur hal tersebut secara teknis," jelas Ika. Tele-conference ini diikuti universitas -universitas negeri maupun swasta dari penjuru nusantara diantaranya Universitas Nasional Lampung dan Universitas Kristen Petra Surabaya, Universitas Syah Kuala, Universitas Palangkaraya, Universitas Sriwijaya, Universitas Brawijaya, Universitas Pasundan, dan Universitas Riau. Kegiatan tele conference dimoderatori oleh Sekretaris Majelis Pengembangan Dewan Pendidikan Tinggi, Ditjen DIKTI, Dr.Ir.Nizam. (hsn/ris)