Rabuan Bersama Warga IPB
Mendung dan gerimis rintik-rintik tak menyurutkan langkah karyawan, staf pengajar dan perwakilan elemen mahasiswa menghadiri acara Rabuan Bersama Warga Institut Pertanian Bogor (IPB) Rabu (13/2) di Gedung Graha Widya Wisuda Kampus IPB Darmaga. Sebuah hajatan akbar rutin warga IPB setiap awal tahun.
Rabuan Bersama diawali sambutan Ketua Panitia, drh. Agus Lelana, SP.Mp, M.Si yang berisi tentang pentingnya terselenggaranya kegiatan ini. "Dalam Rabuan Bersama ini pimpinan IPB akan menyampaikan desiminasi kebijakan, sekaligus ajang silaturahmi, dan menampung masukan berharga dari sivitas akademika. Oleh karena itu, hadirin diharapkan mengisi borang masukan kinerja dan kebijakan pimpinan serta intitusi IPB di masa yang akan datang," kata Agus.
Rektor IPB, Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc dalam sambutannya menyampaikan usulan ringkas Rembug Nasional dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Presiden RI. " Saya mengusulkan dua hal. Pertama, perlunya RUU BHP yang sekarang sedang dibahas di DPR dapat menjadi landasan hukum memadai bagi perguruan tinggi. Kedua, perlunya pemerintah melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja nasional S1, pascasarjana dan diploma untuk 5, 10 dan 20 tahun yang akan datang, sehingga memudahkan perguruan tinggi dalam menyusun kurikulum ," jelas Rektor IPB. Usulan kedua ditanggapi langsung ditanggapi dengan pembentukan mental unit of national economic.
Terkait cita-cita IPB menjadi World Class University, Rektor IPB mengatakan cita-cita ini jangan sampai melalaikan kita dalam berkontribusi memecahkan problematika bangsa. "Besarnya masalah pertanian membutuhkan peran IPB. Oleh karena itu kita perlu merancang program-program strategis." Program-program tersebut antara lain: 1) Memperkuat sistem pendidikan dan pembinaan dengan fokus menghasilkan lulusan yang kompeten serta kompetitif, 2) Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian terintegrasi sehingga menghasilkan ilmu pengetahuan, paket teknologi temuan yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat, 3) Meningkatkan kesejahteraan dosen dan pegawai serta bantuan biaya bagi mahasiswa, 4) Meningkatkan kapasitas sumberdaya untuk membangun ketangguhan institut, 5) Memperkuat sistem manajemen untuk memperkuat sistem institut dalam rangka mencapai kesehatan organisasi.
Dalam pidatonya, Rektor juga mengukuhkan tujuh nilai budaya korporat IPB yaitu keunggulan akademik, spiritualisme, gigih, senang bekerjasama, peduli, tanggung jawab, dan komitmen. " Semoga nilai budaya korporat ini bisa dihayati oleh seluruh sivitas akademika dalam kehidupan sehari-hari." Dalam sosialisasi dan implementasinya, nilai budaya korporat IPB diampu oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia bekerjasama dengan Direktorat Sumber Daya Manusia dan Administrasi. Setelah melalui serangkaian penilaian terpilihlah lima institusi pemenang penerapan nilai budaya korporat yaitu: Perpustakaan LSI, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM), Kantor Promosi Hubungan Masyarakat dan Alumni (Prohumasi) serta University Farm.
Disamping itu, dilakukan peluncuran maskot budaya korporat, Super Bee. Super Bee merupakan simbolisasi karakter lebah dalam bentuk karikatur hasil karya Andi Sasmita, mahasiswa program sarjana Ilmu komputer Angkatan 42. Andi berhak mengantongi hadiah uang sebesar Rp. 8.000.000,00 sebagai pemenang utama lomba merancang maskot budaya korporat. Keempat pemenang lomba makot lain masing-masing: Eko Aspriyono dkk, Alumni IPB (harapan kedua) dan Marjono, SE, Kepala Tata Usaha Administrasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (harapan ketiga) berhak atas hadiah Rp. 2.500.000,00. Sedangkan pemenang harapan keempat dan kelima memperoleh uang tunai Rp. 1.500.000,00 yaitu Iyan Sopian, alumni Manajemen Agrbisnis dan Muhammad Badri, mahasiswa Program Pasca Sarjana Komunikasi Pembangunan Pertanian. IPB.
Pada acara Rabuan Bersama tersebut, Panitia KS-Beriman IPB mengumumkan lima kelompok pemenang sertifikasi kebersihan. Kelima kelompok peraih sertifikasi kebersihan tersebut antara lain : kelompok Dekanat (Fakultas Kedokteran Hewan/FKH dan Fakultas Ekologi Manusia), kelompok Departemen (Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat, FKH dan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian), kelompok lembaga atau pusat (Pusat Studi Pembangunan Pertanian Pedesaan dan Pusat Studi hewan Primata), kelompok direktorat atau kantor (Direktorat Tingkat Persiapan Bersama dan Kantor Hak Kekayaan Intelektual), dan kelompok Unit Fasilitas Penunjang (Unit Olahraga dan Seni dan Rumah Sakit Hewan). Rabuan bersama kemudian ditutup dengan penampilan drama musik bertema ‘Do small thing for save the world" persembahan Unit Kegiatan Mahasiswa Max dan Masyarakat Rumput serta doa oleh Drs. Syamsudin. (mrn/ris)