IPB Siap Menjadi Tuan Rumah Festival Nasional Olahraga Tradisional
Sukses BEM KM-IPB dalam menyelenggarakan olahraga tradisional di IPB pada tahun 2006 dan 2007, menjadi pertimbangan Menegpora (Menteri Negara Pemuda dan Olahraga) memberikan kepercayaan kepada IPB untuk menjadi tuan rumah Festival Nasional Olahraga Tradisional antar Perguruan Tinggi se Indonesia 2008.
Pihak BEM KM-IPB menjelaskan bahwa pada saat ini berbagai persiapan telah dilakukan termasuk melakukan koordinasi dengan pihak Kemenegpora RI , pihak Depdiknas RI maupun pihak Internal IPB. Salah satu yang cukup menarik dari festival olahraga tradisional ini adalah menggunakan rujukan olah-raga tradisional yng sudah dipatenkan Indonesia . Selain itu, sangat disadari bahwa lahirnya olahraga tradisional juga tumbuh dan berkembang dengan adanya budaya pertanian (agriculture).
Direncanakan festival nasional ini akan diadakan dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2008. Softlaunching dari festival nasional ini akan dilakukan pada Rabu (29/1) sejalan dengan kunjungan Team Verifikasi Penilaian Kampus Prima Olahraga dari Menegpora ke IPB. Sebagaimana diketahui pada tahun 2006 IPB mendapat penghargaan dari Kemenegpora sebagai Kampus Prima Olah Raga dengan katagori Peduli Sarana dan Prasarana. Pada tahun ini IPB mengajukan diri untuk dievaluasi lagi dengan katagori lainnya.
Berbagai cabang olahraga festival tradisional yang dipertandingkan meliputi egrang, terompah panjang (bakiak), lari balok, tarik tambang, galasin (hadang), patok lele, dan benteng. Semua ketentuan pertandingan tersebut mengacu pada ketentuan nasional yang dikeluarkan Kemenegpora dan ketentuan dalam Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional.
Giat meningkatkan kebugaran dan kesehatan di IPB terasa semakin semarak. Hal ini diantaranya ditunjukkan dengan telah terselenggaranya Kejuaraan Atletik Antar Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB. Dalam kesempatan tersebut Rektor IPB, Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc menyampaikan: "Sebagai Kampus Prima Olahraga 2006, maka keunggulan dan kepedulian institusi dalam menyediakan sarana dan prasarana perlu diimbangi dengan program dan aktivitas kemahasiswaan yang memadai. Salah satu keunggulan yang harus dibangun adalah meningkatkan minat mahasiswa di bidang atletik. Bahkan IPB harus mempunyai kapasitas yang mampu mendukung Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) tingkat daerah"
Herry menandaskan dengan adanya Kejuaran Atletik Antar Mahasiswa ini akan muncul atlet-atlet yang dapat mengharumkan nama baik IPB di tingkat nasional.
Selain itu, IPB juga mempunyai bibit-bibit atlit nasional dimana hal ini terlihat dari banyaknya prestasi yang diperoleh seperti, dari cabang bulu tangkis menjadi Juara Nasional Se Jawa-Bali pada tahun 2001 dan Juara III Ganda Putri pada tahun 2005, dari cabang Pencak Silat "Merpati Putih" pada tahun 2007 pernah menggondol Medali Perak di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya , Medali Perunggu di Pomnas, dan empat altit nya meraih satu medali emas, satu medali perak dan dua medali perunggu.
Hal yang sama juga telah diraih untuk cabang olahraga catur yang salah satu atlitnya berhasil mengalahkan master nasional dan meraih Juara III dalam Pomnas. Untuk UKM Diving Club, tahun 2007 kemarin telah selesai melakukan ekspedisi dunia bawah laut di Kepulauan Wakatobi.(rpl/zul).