Rektor Mengajukan Usulan Penyempurnaan Struktur Organisasi IPB

Rektor Mengajukan Usulan Penyempurnaan Struktur Organisasi IPB

Berita

Mengawali babak baru IPB di bawah kepemimpinan rektor baru, PARIWARA IPB mencoba menggali lebih lanjut seputar persiapan yang dilakukan Rektor IPB periode 2007-2012, Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc dalam memimpin IPB ke depan. Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana kabar bapak?
Alhamdulillah, baik-baik saja.

Apa kegiatan bapak setelah dilantik pada tanggal 18 Desember 2007 lalu?
Setelah pelantikan tanggal 18 Desember sampai dengan hari ini, hari kerja yang efektif hanya 10 hari, hal ini disebabkan karena terpotong oleh hari libur, seperti Idul Adha, Natal, Tahun Baru Masehi, Tahun Baru Islam 1 Muharam dan cuti bersama.

Saya melakukan kunjungan ke fakultas-fakultas. Tanggal 2 Januari ke Fakultas Ekologi Manusia dan Fakultas Peternakan, tanggal 3 Januari ke Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Kehutanan dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, tanggal 7 Januari ke Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, tanggal 8 Januari ke Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Matematika dan IPA dan tanggal 9 Januari ke Fakultas Pertanian.

Apa yang dilakukan pada kunjungan tersebut?
Selama lima hari berkunjung ke fakultas-fakultas, saya berdialog dengan mereka. Saran dan masukannya cukup banyak. Dalam dialog saya sampaikan tiga butir penting sebagai pengantar, yaitu:


Pertama, Perlunya penajaman implemetasi Sistem Kurikulum Mayor Minor. Memang mungkin banyak yang perlu kita perbaiki tetapi sebagian besar pada tingkat operasional. Kita sebaiknya tangani ini semua satu demi satu secara tekun, tetapi tidak perlu membongkar secara total. Akan diperlukan waktu dan tempat yang tidak sedikit bila kita bongkar lagi sistem yang sudah berjalan ini.


Kedua, Penyempurnaan mekanisme SADAR dalam tema baru total syistem. Bukan berarti SADAR diganti, tapi keywordnya diubah menjadi kesisteman yang di dalamnya ada berbagai subsistem tapi tidak dalam front pusat dan daerah, lebih mengutamakan tumbuhnya kesadaran sebagai bagian dari IPB total system. Hal ini dilakukan agar kita bisa secara bersama-sama memandang institusi IPB sebagai satu kesatuan sistem.


Ketiga, Perlunya membangkitkan kesadaran untuk membangun sistem manajemen kinerja. Ini dilakukan agar total performance IPB bisa dikawal oleh rektorat. Fakultas dan departemen masing-masing bisa konsentrasi pada capaian kinerja yang telah disepakati dan direncanakan. Dari situlah akan dapat diketahui resource yang dibutuhkan oleh masing-masing unit yaitu dalam bentuk SDM, fasilitas dan dana performance.

Dengan pengantar tiga butir itu, saya mengajak diskusi untuk hal apapun yang ingin disampaikan oleh Dekan, Wakil Dekan, Ketua Departemen, Sekretaris Departemen, fungsionaris di tingkat fakultas seperti pimpinan Senat Fakultas, Komite Jaminan Mutu Fakultas atau Kordinator Kerjasama ditingkat Fakultas dan lainnya yang hadir dalam diskusi-diskusi itu.

Apakah pembicaran tersebut meliputi tiga itu saja?
Tidak, pembicaraan tidak dibatasi pada tiga itu saja, siapapun bisa menyampaikan dan tema apapun yang disampaikan, dibahas dalam perspektif untuk menyempurnakan program kerja yang harus dikerjakan dalam waktu dekat ini.

Masukan dan saran-saran apa yang disampaikan fakultas dan departemen tersebut?
Masing-masing fakultas berbeda-beda sesuai dengan karakteristik fakultas dan departemennya, ada yang sangat spesifik, ada juga yang umum.

Apakah ada saran dan masukan yang sangat penting dan mendesak untuk dikerjakan?
Ya, yang sangat penting, saya meminta masukan tentang struktur organisasi IPB yang mempunyai empat Wakil Rektor yang akan saya ajukan kepada MWA. Dan alhamdulillah, dokumen susunan organisasi tersebut, lengkap dengan usulan rumusan visi, misi, tajam, dan program kerja IPB 2007-2012, sudah saya sampaikan kepada MWA.

Wakil Rektor bidang apa saja?
Dalam usulan saya tersebut ada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama Profesional, serta Wakil Rektor Bidang Bisnis dan Jasa Keahlian.

Bagaimana struktur organisasi di bawah masing-masing Wakil Rektor tersebut?
Tentang struktur organisasi selengkapnya yang nantinya akan disetujui oleh MWA, kita tunggu saja hasil sidang paripurna MWA.

Mungkin bisa digambarkan saja struktur organisasi dari masing-masing Wakil Rektor tersebut?
Dua Wakil Rektor pertama dilengkapi dengan beberapa direktorat di bawahnya dan tidak dilengkapi kantor seperti sebelumnya, karena dalam PP yang dikenal direktorat. Kita bergerak dengan PP itu saja, sehingga kalau maju ke Mendiknas untuk pengesahan organisasi IPB dan memperoleh dan APBN tidak menimbulkan komplikasi. Dua Wakil Rektor berikutnya tidak memiliki direktorat, masing-masing hanya memiliki satu deputi.

Bisa digambarkan juga peranan dan fungsi dari masing-masing Wakil Rektor tersebut?
Dua Wakil Rektor yang berkonsentrasi di dalam kampus menangani bidang akademik dan kemahasiswaan, serta sumber daya. Keduanya harus saling bekerjasama dengan sangat erat.

Sementara Dua Wakil Rektor yang berkonsentrasi di luar, yaitu yang menghela IPB dari luar. Jika diibaratkan formasi sepakbola ada 442, 424 dan sebagainya, IPB pakai formasi futsal 212, dua Wakil Rektor di dalam, dua Wakil Rektor di keluar dan Rektor kadang-kadang di dalam, kadang-kadang di luar.

Atas dasar apa penyempurnaan struktur organisasi ini?
Ini sesungguhnya merupakan implementasi dari strategi yang saya sampaikan dalam buku profil pada waktu proses pemilihan Rektor yang lalu. Disebutkan di situ perlunya penguatan faktor pendorong dan penghela secara simultan. Dua orang Wakil Rektor yang berkonsentrasi di dalam kampus bertugas memperkuat faktor pendorong sedangkan dua orang Wakil Rektor yang lain memperkuat faktor penghela.

Setelah berdiskusi dan menerima masukan dari fakultas dan departemen langkah apa saja yang bapak lakukan?
Pada tanggal 9 Januari sore, saya langsung mengajukan usulan penyempurnaan struktur organisasi IPB ke MWA. Kalau tidak salah, pada tanggal 18 Januari ini akan dibahas oleh MWA. Setelah itu, diharapkan tidak lama lagi keluar Tap MWA tentang struktur organisasi, sehingga saya dapat mengajukan nama-nama Calon Wakil Rektor.

Apakah ada tambahan lain terkait dengan struktur organisasi ini?
Mungkin jika dilihat dari segi efisiensi dan efektifitas, tidak selalu dapat dicerminkan oleh banyaknya jumlah Wakil Rektor. Ukuran efisiensi ini malah ingin saya wujudkan langsung stright foward ke overhead cost.

Menurut saya, tiga Wakil Rektor bisa saja lebih boros dari pada dengan empat Wakil Rektor. Hal ini bisa terjadi bila kecenderungan kondisi under capacity sekarang ini terus berlangsung. Jika para dosen yang pemikirannya, waktunya, serta idenya tidak terekplorasi dengan baik, maka akan berakibat rendahnya efisiensi. Maka, kita memerlukan Wakil Rektor yang ditugasi untuk berkonsentrasi meningkatkan kapasitas IPB, yaitu dua orang Wakil Rektor yang bertugas memperkuat faktor penghela.

Baiklah terimakasih atas wawancaranya, mudah-mudahan apa yang bapak sampaikan bisa membawa kemajuan bagi IPB
Amin, mudah-mudahan kita bisa makin erat bergandengan tangan memajukan IPB. (man/zul)