Kepala Sekolah SMA se-Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten Kumpul di IPB

Kepala Sekolah SMA se-Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten Kumpul di IPB

Berita

Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Pertemuan Informasi IPB Terkini bagi Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah/Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Acara rutin tahunan ini dipandu langsung oleh Rektor IPB, Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc dan Dosen IPB sekaligus  Wakil Rektor I periode 2008-2012  yang terpilih  melalui ketetapan MWA serta akan dilantik pada tanggal 31 Januari 2008, Prof.Dr.Ir. Yonny Kusmaryono, M.S Selasa (29/1) di Auditorium Rektorat Kampus IPB Darmaga Bogor.

Rangkaian acara meliputi informasi Kurikulum Mayor Minor IPB, tanya jawab dan pameran mayor minor yang diikuti oleh 37 Departemen di lingkungan IPB. Kurikulum Mayor Minor adalah kurikulum yang hingga saat ini di Indonesia baru dimiliki oleh IPB, sebagai buah dari otonomi kampus. "Sistem Kurikulum Mayor-Minor memungkinkan mahasiswa meramu sendiri mata kuliah yang akan diambilnya. Sehingga dengan kurikulum ini, mahasiswa berkesempatan memperoleh beragam kompetensi." kata Rektor IPB.

Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang mengambil dual mayor Agronomi dan Hortikultura serta Statistik, ketika lulus dan hendak mencari kerja, maka ia dapat menawarkan dua kompetensi dimilikinya. Apakah Agronomi dan Hortikultura ataukah Statistik. Mahasiswa yang mengambil mayor-minor, maka minor yang diambilnya akan memperkaya wawasan yang sangat boleh jadi akan menunjang kompetensi utamanya.

Tahun ini IPB menerima mahasiswa baru melalui empat jalur masing-masing Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI atau tanpa tes) 70 persen, Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) 20 persen, Beasiswa Utusan Daerah (BUD) 10 persen dan Prestasi Nasional Internasional (PIN). IPB telah mengirimkan undangan seleksi masuk kepada sekitar 2000 Sekolah Menengah Atas seluruh Indonesia. "Undangan tersebut harus kami terima kembali cap pos paling lambat tanggal 31 Januari ," ujar Rektor IPB.

IPB juga menerapkan sistem reward dan punisment pada Sekolah Menengah Atas yang siswanya diterima mahasiswa baru. SMA yang selalu menjaga kualitas dan komitmennya untuk memenuhi undangan IPB atau digelari PERAK, akan mendapat potongan khusus biaya sumbangan pendidikan. Adapun bagi SMA yang siswanya diterima IPB, namun tidak diambil akan mendapat pengurangan jatah atau kuota penerimaan calon mahasiswa di tahun selanjutnya.

Menanggapi pertanyaan dari peserta tentang kemungkinan peluang siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Rektor IPB menjelaskan IPB menerima mahasiswa baru dari siswa jurusan IPS melalui SPMB jalur IPC. "Penerimaan mahasiswa baru jalur USMI dilaksanakan melalui jalur IPA, sebab basis ilmu pertanian IPB menuntut mahasiswa menguasai matematika, biologi, fisika dan kimia." Disamping pengetahuan ilmu dasar eksakta tersebut akan membantu mahasiswa dalam menganalogi, menganalisa, dan beradaptasi dengan lingkungan baru di IPB. Namun untuk Program Diploma atau Vokasi, IPB menerima siswa yang berasal dari jurusan IPS.

Humas SMAN I Parung, Hedi Heryana, S.Pd menyambut baik diadakannya pertemuan ini. Hedi mengungkapkan pertemuan ini memberi pengetahuan yang jelas bagi SMA bagaimana sistem kurikulum, sistem penerimaan mahasiswa baru, dan departemen-departemen yang ada di IPB. " Pertemuan ini penting terutama bagi guru Bimbingan Penyuluhan dan humas SMA ketika memberikan penjelasan pada siswa yang berminat masuk IPB." Menurut Hedi, 70 persen siswa jurusan IPA di sekolahnya menginginkan masuk IPB. "Sayangnya, kuota di IPB terbatas sehingga siswa saling bersaing memperebutkannya."

Sementara itu, Koordinator Bimbingan dan Penyuluh SMA Angkasa Jakarta, Sulvica Restiawaty, S.Psi, M.Psi memuji siswanya yang menjadi alumni IPB. "Alumni IPB berbeda dengan alumni perguruan tinggi lain. Siswa kami yang menjadi alumni IPB lebih kreatif, independent (mandiri), inovatif dan sering keluar ide-ide segar," tutur Resti. Ia menyatakan harapannya agar IPB tahun ini meningkatkan jumlah kuota undangan seleksi masuk IPB bagi siswanya. (nm/ris)