Kacang Komak Alternatif Pengganti Kedelai
Kacang komak memiliki beberapa keunggulan sebagai bahan alternative pengganti kedelai. Kacang komak alias Lablab purpureus (L) sweet mengandung 22.7 persen protein, dapat tumbuh dilahan marjinal, berfungsi penyubur tanah, tidak membutuhkan input produksi yang banyak, produktifitas relative tinggi, tahan hama dan penyakit, seluruh bagian tanaman bisa dimanfaatkan ternak.
"Kacang komak merupakan tanaman asli Indonesia dengan produktivitasnya tinggi yakni 6-10 ton per hektar. Berbeda dengan kedelai, tanaman bukan asli Indonesia dan berasal dari daerah subtropis ini produktivitasnya rendah yakni 1-3 ton per hektar," kata Peneliti Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Insititut Pertanian Bogor (IPB), Ir. Arif Hartoyo, MS.i Kamis (17/1) di Fakultas Teknologi Pertanian Kampus IPB Darmaga .
Kacang komak belum dikembangkan secara intensif. Saat ini komak baru dibudidayakan tumpang sari di Probolinggo, Situbondo, Bondowoso dan Nusa Tenggara Barat.
Kacang komak berpotensi menggantikan sebagian atau seluruh bahan baku produk kedelai seperti tempe, tahu, kecap, tepung komposit, makanan bayi dan isolat protein.
Komak hanya bisa mensubtitusi 20 persen kedelai dalam pembuatan tahu. Sifat gelasi komak yang rendah mengakibatkan tahu berbahan baku 100 persen komak mudah hancur atau rapuh. Tahu berbahan baku komak ini memiliki tekstur dan penampakan yang sama dengan tahu kedelai. Kekurangannya, tahu subtitusi komak berflavour kurang enak. " Flavour tahu komak bisa dihilangkan dengan teknologi yaitu dengan proses pemanasan dan menginaktifasi enzim penyebab langu," ujar Staf Pengajar IPB ini. Sedangkan pada tempe, komak bisa mensubtitusi 100 persen kedelai. Masyarakat Nusa Tenggara Barat secara turun temurun telah memanfaatkan komak sebagai bahan baku tempe.
Hasil penelitian Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB menunjukkan kapasitas antioksidan komak cukup tinggi, 10 kali lipat asam askorbat (vitamin C). Percobaan menggunakan tikus percobaan terbukti komak sebagai bahan pangan fungsional yang bersifat hipokolesterol (menurunkan kadar kolesterol darah), hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah), menurunkan berat badan. Masyarakat Cina menggunakan komak sebagai campuran obat kuat, karena didalamnya mengandung senyawa aprodisiak. (ris)