Seminar Pemenuhan Energi Desa di IPB
Puluhan mahasiswa, dosen, serta guru MIPA dan Biologi Sekolah Dasar (SD), SMP maupun SMU di Bogor memadati Ruang Matoa, SEAMEO BIOTROP IPB, Tajur, Bogor, (2/8). Siang itu, sebuah seminar bertajuk "Pemanfaatan Sumber Energi Setempat" digelar Regional Centre for Expertise (RCE) – Bogor.
Seminar menghadirkan, Direktur SEAMEO BIOTROP yang juga staf pengajar di Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB, Dr. Handoko, Ir. Tri Mumpuni Mumpuni dan suaminya Iskandar B. Kuntoadji, dua sosok yang dikenal sebagai inisiator listrik desa.
Dalam sambutannya, yang juga staf pengajar di Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB, Dr. Hartrisari Hardjomidjojo mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian dari enterprise development center yang RCE Bogor lakukan.
"Pembahasan pemanfaatan sumber energi setempat ini relevan dengan isu yang sedang hangat dan menonjol di dunia saat ini, demikian ungkap Dr. Handoko. Lebih lanjut dikatakannya, "Ada tiga isu hangat yang menjadi isu penting di dunia saat ini, yaitu: Energi, ketahanan pangan dan lingkungan. Jika ketiganya tidak bisa dijaga dengan baik maka akan terkait dengan pemanasan global," ujarnya.
Sementara Ir. Tri Mumpuni dalam pemaparannya mengatakan, "Sistem pembangunan berbasis masyarakat sudah terbukti dapat menjadi sarana untuk melakukan pemberdayaan dalam arti yang sebenarnya, salah satunya dalam memenuhi kebutuhan energi desa.
Lebih lanjut dikatakannya, pemenuhan kebutuhan listrik dengan membangun fasilitas listrik bersama masyarakat terbukti lebih berkelanjutan dan hasilnya dapat dinikmati masyarakat karena masyarakat terlibat mulai dari awal proses pembangunan, masyarakat menerima training dan organisasi masyarakat dilibatkan dari awal, sehingga apabila pembangunan selesai, masyarakat yang sudah bersatu dalam organisasi tersebut akan mampu mengoperasikan, menjaga dan merawat fasilitas yang ada.
"Dengan proses semacam ini jaminan berkelanjutan operasi sebuah sarana infrastruktur dapat dipertanggungjawabkan sehingga masyarakat desa dapat menerima manfaat secara berkelanjutan," tandas alumnus Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian IPB ini. Ditambahkannya, dengan adannya infrastruktur yang memberikan manfaat yang berkelanjutan maka energi dalam (internal energy) yang dimiliki masyarakat dapat diarahkan untuk kegiatan pemberdayaan lainnya, yang pada akhirnya akan membuat sebuah desa mandiri dalam semua aspek kehidupan. (man/nUr)