Pengabdian Masyarakat Direktorat Keuangan IPB ke Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Pengabdian Masyarakat Direktorat Keuangan IPB ke Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Berita

Sebagai koordinator program Triangle Partnership: Universitas Syiah Kuala Banda Aceh (Unsyiah), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Georg August Universitaet, Goettingen (GAU-Goettingen) adalah suatu pemandangan yang mengharukan bagi Dr. Syarifah Iis Aisyah (Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura Faperta), ketika Direktur Keuangan IPB BHMN, Anton W. Sumarlin berpelukan perpisahan dengan Koordinator dari Unsyiah, Dr. Samadi di bandara Sutan Iskandar Muda pada hari Sabtu siang tanggal 12 Agustus 2007. Bagi staf penunjang IPB (non-dosen) ini adalah pemandangan yang langka karena ini kesempatan pertama mereka dalam sejarah kampus untuk mereka bisa memberikan pengabdian masyarakat sesuai dengan kompetensinya.

Lewat sudah empat hari yang penuh kenangan dengan persilaturahmian dengan saudara-saudara baru di Banda Aceh. Selain Direktur Keuangan IPB BHMN, tim mentoring untuk staf penunjang Unsyiah ini diperkuat oleh mitra kerja: Madsari, SE sebagai Bendaharawan Institut IPB BHMN dan dari Direktorat Keuangan IPB: Abdul Aziz, SE (Kasubdit Akuntansi dan Manajemen Investasi Portofolio), Ferry Swandayana, A.Md (Financial System Analyst), dan Erna Prastiwi , A.Md (Financial Analyst).

Berkat kerja keras dan nilai tambah yang diberikan kepada sistem perbaikan tata kelola manajemen keuangan IPB BHMN selama dua triwulan di tahun 2007, tim ini dipercaya untuk memandu "Training in Good Governance for Human Resource Development of Supporting Staff" di Unsyiah.

Program pelatihan untuk delapan fakultas di Unsyiah ini di dukung secara finansial oleh Wuerth Company, Frankfurt-Germany dan merupakan bagian dari kerjasama Triangle Partnership yang di tandatangani oleh tiga rektor di kota Goettingen, Jerman: Prof. Dr. Ir. H. Ahmad Ansori Mattjik, M.Sc (IPB), Prof..Dr.Wahab Abdi (Unsyiah) dan Prof.Dr.Von Figura (GAU-Goettingen). Kerjasama ini diinisiasi pada tanggal 26 Agustus 2006 dan disaksikan Direktur CetSAF: Prof.Dr.Christoph Klein.

Perjalanan tim keuangan IPB untuk mendapat kepercayaan Triangle Partnership adalah suatu perjuangan yang singkat namun berat. Diawali dengan perubahan birokrasi di jajaran keuangan sesuai dengan UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yakni posisi Bendahara Institut menjadi sejajar dengan Direktur Keuangan. Bendahara IPB BHMN yang baru, Madsari SE, bertanggungjawab langsung kepada Rektor sebagai kuasa pengguna anggaran di mata pemerintah.

Kemudian tanpa mengenal lelah, Anton dan Madsari tekun dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) keuangan IPB untuk menjadi yang terbaik. Kriteria sumber daya manusia yang diperlukan oleh Direktorat Keuangan IPB BHMN dan Bendahara IPB BHMN dalam mengantisipasi tuntutan perubahan jaman sudah terdefinisi dari sisi kompetensi, standar dan gaya. Dengan demikian "role model" untuk rekruitmen di direktorat ini sudah terbentuk termasuk pola "assessment"-nya. Dari hasil model ini, terciptalah profil "mentor" dan "tutor" keuangan seperti Toyibatun,SE dan Wiweko Iskanugrahan, SE. Disamping pembentukan SDM, "Information Technology for Accounting" juga dikustomisasi sendiri oleh tim ini, yang dikenal sebagai "Infinity Team." Total kodifikasi akuntansi (chart of accounts) sudah berkembang lebih detail dan berkembang dari 32 menjadi 1500 di semester 1 – 2007.

Dengan demikian, dalam waktu delapan bulan tim ini telah berhasil membantu Rektor IPB dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan "Transparancy in Good Governance in Financial Management" melalui mekanisme yang akuntabel dan kredibel:
1. Menutup buku transaksi keuangan per triwulan, yang mana sebelumnya lebih dari satu (1) tahun untuk melakukannya (costing structure)
2. Merestrukturisasi dan menyehatkan unit-unit usaha IPB (Revenue Generation)
3. Melakukan asistensi studi kelayakan terhadap potensi-potensi pemasukan yang dilaporkan
4. Meningkatan kapasitas SDM yang berjumlah 120 orang keuangan di seluruh unit kerja dari "status clerical" menjadi:
1. 75 Problem Identifier – Bisa memasukan debit-kredit
2. 1 Jr.Financial Analyst – Bisa analisa dasar menjadi tutor
3. 4 Sr.Financial Analyst – Bisa analisa portofolio menjadi mentor
4. 2 Financial System Analyst – Bisa analisa dan menjadi mentor & tutor

Target kinerja per tri-wulan terus ditingkatkan oleh Direktur Keuangan dan Bendaharawan guna meningkatkan pelayanan prima staf penunjang keuangan terhadap garda depan IPB: para dosen, direktur, kepala kantor, unit kerja dan stakeholders lainnya yang diatur oleh undang-undang dan peraturan pemerintah: Dewan Audit sebagai perwakilan Majelis Wali Amanat, Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal (Itjen) dan Kantor Akuntan Publik (KAP).

Dari pengalaman-pengalaman IPB di atas inilah, tim keuangan IPB memberikan teknik-teknik persuasif dalam model "mentoring" dan "tutoring". Ternyata tim keuangan ini benar-benar bisa tampil ala tim sepak bola Jerman. Di lapangan Unsyiah, mereka lamban di awal dan kemudian mengakhirinya dengan tingkat antusias, keyakinan dan kepuasan yang tinggi dari 36 peserta yang hadir. Peserta merasa pelatihan ini beda sekali dari yang pernah mereka terima karena sisi "affective"nya sangat terasa sehingga memudahkan betah belajar tanpa ngantuk.

Akhir dari perjalanan dari pelatihan ini adalah apresiasi dari Rektor Unsyiah yang baru: Dr.Darni M. Daud disampaikan oleh Pembantu Rektor I, Dr. Samsul Rizal kepada Rektor IPB yang bersedia menyediakan waktu pengabdian para pembantunya di Direktorat Keuangan untuk berbagi dengan saudara-saudaranya di Banda Aceh. (Ditkeu/nUr)

 

pariwarakeuangan1_400