P2SDM IPB Gelar Pelatihan HACCP Angkatan ke- 8

P2SDM IPB Gelar Pelatihan HACCP Angkatan ke- 8

Berita

Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Institut Pertanian Bogor (P2SDM-IPB) kembali menggelar Pelatihan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) bertema Sertifikasi Personil Penanggungjawab Mutu Agroindustri Perikanan dan Peternakan.

”Pelatihan ini diperuntukkan bagi 56 peserta yang berasal dari kalangan industri, dosen, dan para mahasiswa. Pelatihan yang diselenggarakan setiap tahun ini sudah memasuki angkatan ke-8 dan berlangsung selama 5 hari (11-14 Juli 2006),” kata Kepala Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat LPPM IPB, Prof. Rizal Sjarief dalam sambutannya dan sekaligus membuka acara tersebut.

Menurut Ketua Panitia Ir. Heru Sumaryanto, MSi yang ditambahi Dr. Rarah R.A Maheswari, selama pelatihan peserta dibekali dengan materi kebijakan jaminan mutu baik untuk keamanan pangan berbasis produk perikanan dan peternakan, prinsip HACCP, teknik audit, prosedur pengawasan dan penerapan HACCP, penyusunan rancangan HACCP dan diakhiri dengan ujian bagi peserta.

Selain kuliah dan praktek, peserta juga mengadakan kunjungan ke unit pengolahan peternakan dan perikanan di kawasan Bogor dan Jakarta. ”Pada prinsipnya dengan pelatihan ini peserta diberikan wawasan pengetahuan tentang bagaimana membawa produk peternakan/perikanan “from farm to table” dengan prosedur yang baik yang menjamin keamanan pangan dan mutunya.,” kata Rarah. Baik sebelum maupun sesudah pelatihan peserta mengikuti ujian pretes dan akhir HACCP. Bagi tiga peserta terbaik akan mendapat tiket penempatan kerja dilembaga yang telah ditentukan. Pelatihan HACCP berfungsi meningkatkan skill alumni IPB dan menaikkan daya tawar lulusan IPB dalam dunia kerja.

Acara tersebut juga diawali sambutan dari Drh. Krisnandana sebagai Direktur Kesmavet Ditjen Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian dan Drs. Setia Mangunsong, MM selaku Direktur Akreditasi dan Standarisasi Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). Mangunsong menyarankan pelatihan tahun depan ada penahambahan pelatihan ISO 22000 dengan penambahan aspek lingkungan.
(ris)