IPK Mahasiswa TPB IPB Meningkat

IPK Mahasiswa TPB IPB Meningkat

Berita

Tak sia-sia di tengah sosialisasi Mayor minor yang gencar dilakukan oleh IPB, ternyata memberikan dampak positif bagi mahasiswanya. Terutama mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) periode 2005/2006.

Kenaikan tersebut tak lepas dari program – program yang dibuat oleh Direktorat TPB yang memang patut dibanggakan. Dalam paparannya kepada Prohumasi IPB, Selasa (07/3) di ruang kerjanya, Direktur TPB-IPB, Dr. Ir. Ibnul Qoyim, memaparkan, bahwa secara keseluruhan IPK mahasiwa TPB IPB mengalami kenaikan.

Sebagaian besar mahaiswa TPB IPB yang berjumlah kurang lebih 2800 orang itu mengalami kenaikan dari tahun lalu rata-rata IPK 2.73, menjadi rata-rata 2.80.

“Meskipun kenaikannya tidak terlalu tajam, namun untuk menaikan dari 2.73 ke 2.80, membutuhkan perjuangan yang tidak gampang,” ujarnya.

Ada beberapa faktor yang membuat mahasiswa TPB IPB mengalami kenaikan, yaitu mahasiswanya sudah unggul sejak SMU, adanya Kurikulum Mayor Minor, Program Tutorial dan Regular TPB IPB, dan adanya kerjasama saling membantu dalam dibidang finansial maupun keilmuan diantara mahasiswanya.

Menurutnya, bibit unggul yang dibawa sejak SMU memudahkan para mahasiswa TPB untuk beradaptasi, dan mengarahkan.

Sementara, dengan adanya Kurikulum Mayor Minor, Ia mengatakan, ada kecenderungan mahasiswa untuk berkompetsisi agar dapat diterima di salah satu mayor yang dinginkan.

“keberadaan mahasiswa tahun lalu tidak dikondisikan pada kompetsisi dalam memilih penjurusan sehinga merasa nyaman dengan fakultas yang dipilih sejak masuk,”ujarnya.

Namun, berbeda dengan sekarang, dengan adanya Kurikulum Mayor Minor, mereka lebih hati-hati, dan giat agar bisa masuk dalam persyaratan yang ditetapkan oleh departemen yang akan dipilihnya.

Sedangkan pada Program Tutorial dan Reguler yang selama ini telah dijalankan oleh TPB IPB ternyata juga memiliki peranan yang tidak kecil. Ada beberapa perbedaan dari tahun lalu dan sekarang.

Tahun lalu, dalam menjalankan program tutorial untuk satu kelas bisa mencapai 150 orang. Sekarang dirubah menjadi 107 orang per kelasnya, sehingga lebih efisien dan efektif.

Untuk Praktikum laboratorium juga diperkecil dan di intensifkan dengan hadirnya laboratorium baru berkapasitas 54 orang. “Sehingga saat ini dalam satu kali praktikum hanya 54 orang saja per lab,” ujarnya.

Sedangkan, untuk Program regular ditekankan pada bimbingan akademik dan psikologi. “Biasanya untuk yang regular ini, mahasiswa mampu memberikan bantuan kepada mereka yang kurang mampu baik keilmuan maupun financial. Secara Psikologi hal tersebut sangat berpengaruh. ” ujarnya.

Patut diketahui, tahun lalu mahasiswa yang gagal dengan IPK < 1.5 mencapai 136 orang, tetapi sekarang dapat ditekan menjadi 64 orang. Sementara untuk mahasiswa yang memiliki IPK 4.0 dengan nilai “A” semua, ada 17 orang untuk tahun lalu. Sedangkan sekarang bertambah, menjadi 34 orang. (man)