Dukung Komunitas JÀKA-TARUB Kembangkan Domba Sakub Khas Brebes
Upaya pelestarian dan peningkatan nilai ekonomi domba Sakub mendapatkan nafas baru. Melalui program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam), tim IPB University mengenalkan inovasi hijauan pakan berkualitas untuk pengembangan domba khas Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini. Fokusnya: menurunkan angka kematian cempe (anak domba) sehingga produktivitasnya bisa meningkat.
Kegiatan ditargetkan kepada anggota Jaringan Komunitas Pecinta Rumpun Sakub (JAKA-TARUB), sebuah organisasi masyarakat peternakan yang dipimpin oleh Dr Iwan Prihantoro, dosen IPB University sekaligus tokoh lokal pelestari domba Sakub. Lebih dari 50 peserta terlibat. Dari peternak lokal, penyuluh, mahasiswa, hingga pelaku usaha bidang peternakan.
Menurut salah satu dosen, Dr Muhammad Baihaqi, domba Sakub memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan sebagai ternak pedaging berkualitas, jika didukung oleh program seleksi genetik yang terstruktur.
“Untuk memenuhi kebutuhan pasar kelas menengah atas dan ekspor, kita harus mulai mempersiapkan rumpun domba yang tak hanya tahan lingkungan tetapi juga unggul secara karkas. Domba Sakub memiliki karakter dasar itu,” ujarnya saat menjadi narasumber program Dospulkam (5/7).
Dalam kesempatan yang sama, Edit Lesa Aditia, SPt, MSc, menyampaikan peran vital identifikasi morfometrik. Baginya, identifikasi morfometrik bukan hanya soal angka, tetapi dasar dari pelestarian plasma nutfah dan pengakuan legalitas suatu rumpun ternak.
“Dengan pengukuran morfometrik seperti tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada, domba Sakub dapat diidentifikasi secara lebih spesifik dibandingkan domba lokal lain. Hal ini penting untuk keperluan konservasi genetika dan standardisasi rumpun dalam program pengembangan nasional,” jelasnya.
Sebagai penutup, Dr Dilla Mareistia Fassah menyinggung kasus kematian cempe yang selama ini jadi tantangan para peternak. Kuncinya, kecukupan nutrien, katanya. “Banyak kasus kematian cempe dan stunting di peternakan rakyat disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi baik pada induk menjelang beranak maupun pada cempe usia dini,” tutur dia.
Memerinci, ia menyontohkan metode flushing, yaitu pemberian pakan bergizi tinggi pada induk sebelum dan sesudah perkawinan. Cara ini terbukti meningkatkan angka kebuntingan dan kualitas anak yang dilahirkan. Sementara itu, teknik creep feeding atau pemberian pakan tambahan khusus untuk cempe sejak dini, juga mampu menurunkan risiko kematian dan gangguan pertumbuhan.
Tim Dospulkam juga melakukan pendataan dan recording terhadap domba Sakub yang dipelihara oleh anggota komunitas, yang dilaksanakan langsung oleh Dr Sigid Prabowo. Hal tersebut guna mendukung pengembangan basis data genetik dan produksi sebagai landasan program seleksi dan pelestarian rumpun Sakub.
Seluruh rangkaian kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sistematis untuk mendukung pengembangan dan konservasi domba Sakub sebagai rumpun lokal unggul khas Brebes, sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat peternak dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan peternakan rakyat.
Dukungan terhadap komunitas JAKA-TARUB menjadi salah satu langkah nyata IPB University dalam mewujudkan visi pengabdian yang berdampak langsung bagi kesejahteraan peternak dan pelestarian sumber daya genetik ternak Indonesia. (*/Rz)
