Guru Besar IPB University: Kampus Dramaga Bisa Jadi Healing Forest, Ruang Pulih di Tengah Aktivitas Akademik

Guru Besar IPB University: Kampus Dramaga Bisa Jadi Healing Forest, Ruang Pulih di Tengah Aktivitas Akademik

guru-besar-ipb-university-kampus-dramaga-bisa-jadi-healing-forest-ruang-pulih-di-tengah-aktivitas-akademik
Riset dan Kepakaran

Di tengah ritme akademik yang padat dan tenggat yang datang silih berganti, kampus tidak hanya dituntut menjadi ruang belajar, tetapi juga ruang untuk memulihkan diri. IPB University menjawab kebutuhan ini dengan konsep Healing Forest di Kampus Dramaga, sebuah ruang pulih berbasis alam yang menyatu dengan aktivitas akademik.

Healing Forest IPB University berfungsi sebagai katup pelepas (safety valve) bagi civitas akademika. Ruang ini dirancang untuk secara aktif membantu mengurangi kelelahan dan stres akademik, sehingga kampus tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat untuk pulih dan berkembang (flourish).

“Pengembangan Healing Forest bukan membangun dari nol, melainkan mengoptimalkan kawasan berhutan yang telah ada, seperti Arboretum Tumbuhan Hutan Tropika, Taman Konservasi, Arboretum Bambu, Kebun Kelapa Sawit, dan tutupan vegetasi lainnya,” ungkap Prof Ervizal AM Zuhud (AMZU), Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University.

Prof AMZU, begitu ia kerap disapa, menyebutkan bahwa seluruh kawasan ini dipayungi sebagai Taman Hutan Kampus. Fungsinya sebagai ruang terbuka hijau (RTH) sekaligus laboratorium alam.

“Sebagai institusi pendidikan tinggi dengan keunggulan kehutanan, IPB University memiliki landasan akademik yang kuat untuk mengembangkan konsep ini, sejalan dengan visi Kampus Biodiversitas,” tuturnya.

Menurut Prof AMZU, Healing Forest menyediakan intervensi kesehatan nonfarmakologis yang efektif melalui aktivitas seperti shinrin-yoku (forest bathing), yoga, rileks, atau berjalan santai. Aktivitas ini terbukti dapat menurunkan kadar kortisol (hormon stres), menstabilkan detak jantung, menormalkan tekanan darah, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Lingkungan alami Kampus IPB Dramaga juga memiliki kualitas pesona (fascination)—daya tarik yang tidak memaksa—seperti suara gemericik air, pola daun, dan kicauan burung. Kondisi ini memungkinkan otak beristirahat dari directed attention yang melelahkan, sehingga kemampuan konsentrasi dapat pulih kembali.

Prof AMZU juga menyebut, Healing Forest dapat diintegrasikan ke dalam pendidikan dan pengabdian masyarakat, sekaligus menjadi wahana riset empiris hubungan kesehatan manusia, kesehatan ekosistem, dan kedisiplinan komunitas untuk tidak merusak alam ciptaan Tuhan. 

Untuk mewujudkan pemikiran, sikap, dan perilaku yang berkelanjutan mengenai Healing Forest ini, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan (KSHE) sejak tahun 2020 telah mengasuh mata kuliah untuk mahasiswa S2 dan S3 dengan judul “Hutan dan Kesehatan Manusia”.

Dengan perlindungan hukum, pemantauan ekologis berbasis data,  kesadaran, dan dukungan komunitas, Healing Forest IPB tidak hanya menjadi “klinik alam” bagi civitas akademika, tetapi juga “perpustakaan hidup” yang mempertemukan sains konservasi dan kesehatan manusia. (Ez)