Rektor IPB University Lantik Dekan Waktu Transisi Fahutan dan Sekretaris Departemen AGH

Rektor IPB University Lantik Dekan Waktu Transisi Fahutan dan Sekretaris Departemen AGH

rektor-ipb-university-lantik-dekan-waktu-transisi-fahutan-dan-sekretaris-departemen-agh
Berita

Rektor IPB University, Dr Alim Setiawan Slamet melantik Dekan Waktu Transisi Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) serta Sekretaris Departemen Agronomi dan Hortikultura. Pelantikan dilaksanakan di Kampus IPB Dramaga, Selasa (23/12).

Dalam sambutannya, Dr Alim menjelaskan, salah satu amanat dari transformasi tata kelola IPB University ada pelantikan pimpinan yang dilakukan secara serentak. Hal ini bertujuan untuk membangun keselarasan visi, sinergi program, dan kompatibilitas kepemimpinan di seluruh unit kerja IPB University.

“Namun dalam implementasinya, transformasi ini membutuhkan masa transisi. Karena itu, hari ini kita melantik pimpinan fakultas dalam status waktu transisi sebagai sebuah terobosan tata kelola agar roda organisasi tetap berjalan optimal,” ujar Dr Alim.

Ia menambahkan, kebijakan ini merupakan respons atas dinamika dan masukan berbagai pihak, termasuk terkait aspek legitimasi kewenangan pimpinan fakultas, terutama dalam tugas-tugas strategis. Oleh karena itu, tegasnya, IPB University mengapresiasi keputusan Majelis Wali Amanat (MWA) yang menetapkan perubahan regulasi dengan menghadirkan terminologi pimpinan fakultas atau sekolah waktu transisi.

“Ini bukan sekadar pengisian jabatan struktural, tetapi peneguhan kepercayaan dan tanggung jawab kepemimpinan untuk membawa organisasi IPB, fakultas/sekolah, dan departemen terus bergerak maju di tengah perubahan yang semakin kompleks,” tegasnya.

Rektor  juga menekankan bahwa kepemimpinan perguruan tinggi saat ini tidak hanya menuntut kecakapan administratif, tetapi juga keteladanan, kejelasan arah, keberanian mengambil keputusan, serta kemampuan membangun sinergi dan kolaborasi dengan multistakeholders.

Dr Alim menyoroti peran strategis Fahutan dalam menjawab tantangan global, seperti perubahan iklim, krisis biodiversitas, dan keberlanjutan sumber daya alam. 

“Sinergi lintas disiplin dan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci. Saya yakin kolaborasi ini bisa terbangun dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, ia juga menegaskan pentingnya peran Sekretaris Departemen Agronomi dan Hortikultura dalam mengoordinasikan sumber daya, menjaga mutu akademik, serta memastikan layanan pendidikan kepada para pemangku kepentingan berjalan optimal.

Menutup sambutannya, Dr Alim mengajak seluruh sivitas akademika untuk menggeser pola pikir dengan menjadikan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni sebagai co-creator dalam transformasi IPB University menuju innopreneur university.

“Ide bisa datang dari mana saja. Mari kita wujudkan bersama demi kepentingan institusi dan masa depan IPB University,” pungkasnya. (AS)