IGAF LC IPB University Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Diplomasi Air di KIWW 2025, Korea

IGAF LC IPB University Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Diplomasi Air di KIWW 2025, Korea

igaf-lc-ipb-university-ajak-pemimpin-dunia-perkuat-diplomasi-air-di-kiww-2025-korea
Berita / Student Insight

Delegasi mahasiswa IPB University ikut menyukseskan Korea International Water Week (KIWW) di EXCO, Daegu, Korea. Bersama Asia Water Council (AWC), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Indonesian Green Action Forum (IGAF) LC IPB University menyelenggarakan “Technology, Implementation, and Policy (TIP) Platform” sebagai salah satu rangkaian penting gelaran KIWW.

TIP Platform yang dipimpin oleh mahasiswa IPB University ini merupakan forum diskusi strategis. Bertujuan memperkuat peran sentral generasi muda dalam diplomasi air lintas batas, mengatasi tantangan air global yang kian mendesak akibat perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

Dalam pembukaan, Mawan Dwi Saputra selaku Presiden IGAF LC IPB 2025 menyampaikan bahwa hydro-diplomacy sangat penting untuk mengubah mindset dari sungai yang memisahkan menjadi sungai yang menyatukan. 

Ia juga mengajak peserta menjadikan sesi tersebut sebagai ruang bagi kepemimpinan, negosiasi, dan kolaborasi lintas batas yang dipimpin pemuda menuju masa depan air yang berkelanjutan.

Pada kesempatan itu, perwakilan delegasi IGAF LC IPB University mengulas berbagai topik. Ratu Nasywa Aulia dan M Sadid Yasir memaparkan bahwa meningkatnya permintaan air, ketersediaan air tawar yang terbatas, dan risiko sengketa lintas batas menjadikan diplomasi air sangat esensial. 

Mereka mencontohkan sengketa di Cekungan Sungai Mekong dan kasus Naktuka antara Indonesia dan Timor Leste sebagai isu yang berakar dari manajemen air yang tidak merata.

Selanjutnya, Nikita Putri Alyfia memaparkan tentang IGAF Practices. Ia menjelaskan bagaimana IGAF melakukan penelitian di komunitasnya dengan memberdayakan pemuda sebagai pembangun kolaborasi, advokasi, dan kepercayaan, serta secara konsisten menunjukkan kontribusi aktif pemuda Indonesia terhadap tata kelola air global.

Setelah sesi diskusi dan refleksi, Hannan Alfaheem Yusuf merekomendasikan perlunya penguatan kepemimpinan politik, kapasitas kelembagaan,dan keterlibatan pemuda melalui kolaborasi lintas batas dan kebijakan berbasis sains.

Hydro-diplomacy melampaui negosiasi politik. Hal ini membutuhkan kepercayaan dan tanggung jawab bersama terhadap perairan lintas batas,” kata dia.

Ia menyimpulkan, “Kolaborasi harus dimulai dengan keberanian untuk mendengarkan dan bekerja sama, sehingga generasi muda dapat melindungi dan mengelola air secara damai dan berkelanjutan,” tutup Sadid.

Keikutsertaan IGAF LC IPB di KIWW 2025 ini secara aktif membuktikan kontribusi mahasiswa IPB University terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)  sekaligus memposisikan IPB sebagai pemain aktif dalam diplomasi air internasional.

Hadir Dr Taiwhan Kim (Planning Director Asia Water Council), Dr Nidal Salim (Director of Global Institute for Water, Environment and Health), Ilhyang Park (Asia Water Council Young Professionals), dan Mr Abimanyu Pratama (Society of Renewable Energy IPB). (*/Rz)