Hadirkan Ekosistem Startup, Sepuluh Tim Mahasiswa Lolos Program Hackathon PRIME STeP IPB University

Hadirkan Ekosistem Startup, Sepuluh Tim Mahasiswa Lolos Program Hackathon PRIME STeP IPB University

hadirkan-ekosistem-startup-sepuluh-tim-mahasiswa-lolos-program-hackathon-prime-step-ipb-university
Berita

Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University menggelar Seminar Hasil Program Hackathon PRIME STeP STP Tahun 2025. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari pemantauan dan pengawasan pelaksanaan program.

Kepala LKST IPB University, Prof Erika B Laconi, menyampaikan bahwa program Hackathon PRIME STeP dirancang khusus untuk mempersiapkan mahasiswa IPB University menjadi calon pemimpin usaha dan wirausaha berbasis inovasi. Pada tahun 2025, program ini berhasil menyeleksi 10 tim terbaik dari sejumlah peserta yang mengikuti proses evaluasi.

“Alhamdulillah, tahun ini terpilih 10 tim. Ke depan kami berharap jumlahnya dapat bertambah menjadi 20 tim, sehingga semakin banyak mahasiswa IPB yang siap menjadi CEO tangguh berbasis karya dan inovasi,” ujar Prof Erika dalam sambutan kegiatan yang digelar di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, Jumat (13/12).

Ia menjelaskan bahwa program ini berbeda dengan program inkubasi bisnis lainnya di IPB University. Hackathon PRIME STeP menjadi tahap awal pembinaan bagi mahasiswa sebelum mereka memasuki program inkubasi bisnis lanjutan setelah lulus.

“Sebagian besar mahasiswa IPB memiliki minat menjadi profesional, CEO, atau pengusaha. Namun minat tersebut perlu dipersiapkan secara sistematis. Karena itu, IPB membekali mahasiswa sejak dini, mulai dari tes talenta hingga berbagai program kewirausahaan, salah satunya melalui Hackathon PRIME STeP,” jelasnya.

Melalui program ini, mahasiswa didorong untuk mengembangkan usaha berbasis hasil karya ilmiah, kreativitas, dan inovasi, termasuk yang berasal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) maupun riset lainnya. 

Menurut Prof Erika, keunggulan inovasi menjadi kunci agar mahasiswa mampu bersaing, baik dalam kompetisi pasar maupun dalam pengembangan bisnis berkelanjutan.

“Mahasiswa akan unggul jika memiliki kreativitas dan inovasi. Dari sanalah market akan berkembang dan usaha bisa tumbuh,” tegasnya.

Dalam seminar tersebut, sepuluh tim terpilih mempresentasikan hasil pengembangan produknya untuk dievaluasi oleh tim evaluator yang terdiri atas unsur akademisi dan praktisi. Setiap tim memperoleh dukungan pendanaan sekitar Rp35 juta, yang diharapkan menjadi cikal bakal pengembangan usaha bernilai besar di masa depan.

Prof Erika berharap seluruh tim terpilih dapat melanjutkan ke program inkubasi bisnis tahun 2026, sehingga pada tahun-tahun berikutnya mahasiswa mampu melangkah lebih jauh sebagai pengusaha mandiri.

“Kami berharap sepuluh tim ini dapat masuk program inkubasi bisnis tahun depan. Ini adalah proses bertahap agar pada 2027 mereka siap menjadi pengusaha yang tangguh di masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya keterkaitan antara inovasi dan kebutuhan pasar. Menurutnya, inovasi akan berkembang jika memiliki pasar yang jelas dan benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat.

Ke depan, LKST IPB University berencana memperkuat sinergi antara unit inovasi dan inkubasi bisnis, termasuk penyediaan ruang khusus untuk menampilkan prototipe produk hasil Hackathon PRIME STeP di galeri inovasi IPB University.

“Dengan ekosistem yang terintegrasi, kami optimistis inovasi mahasiswa IPB dapat berkembang menjadi usaha nyata yang berdampak bagi masyarakat,” pungkasnya. (AS)