Wujudkan Kemandirian Panti Lansia, Tim PKM IPB University Hadirkan ‘Pelita Swakarsa’

Wujudkan Kemandirian Panti Lansia, Tim PKM IPB University Hadirkan ‘Pelita Swakarsa’

wujudkan-kemandirian-panti-lansia-tim-pkm-ipb-university-hadirkan-pelita-swakarsa-
Pengabdian Masyarakat / Student Insight

Empat mahasiswa IPB University menggagas program Pelita Swakarsa bagi pengurus Panti Jompo Pondok Lansia Berdikari (PJPLB). Program ini bertujuan menumbuhkan kemandirian pangan dan pengelolaan air bersih melalui pendekatan edukatif, berkelanjutan, dan partisipatif.

Pelita Swakarsa merupakan program pelatihan yang digagas oleh empat mahasiswa IPB University, yaitu Agatha Valencia, Rowen Aristo, Grisela Novinta, dan Wilman Fazar Nugraha.

Program ini lahir dari keprihatinan atas keterbatasan ketersediaan pangan dan tantangan pemenuhan kebutuhan air bersih di PJPLB. Melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), mereka berupaya memberikan solusi berbasis teknologi tepat guna dan pemberdayaan masyarakat.

Ketua tim PKM, Agatha Valencia, menjelaskan bahwa nama Pelita Swakarsa bukan sekadar label. Lebih dari itu, ia mengandung makna mendalam.

“Pelita melambangkan cahaya yang menerangi jalan, sementara Swakarsa berarti kemandirian. Melalui nama ini, kami ingin menghadirkan cahaya yang menumbuhkan kemandirian bagi pengurus panti dalam mengelola kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Program ini memiliki tiga subprogram utama, yaitu GoldieGrow, EcoCycle, dan ReAqua. GoldieGrow menghadirkan sistem akuaponik sebagai solusi pangan mandiri, EcoCycle mengembangkan budi daya maggot untuk pengolahan limbah organik, sedangkan ReAqua berfokus pada daur ulang air cucian agar dapat dimanfaatkan kembali. 

Ketiga subprogram tersebut disusun dalam satu kerangka keberlanjutan dan dijalankan secara bertahap sesuai kesiapan panti. Dalam pelaksanaannya, Agatha mengatakan Pelita Swakarsa menerapkan metode Technical and Vocational Education and Training (TVET) yang dipadukan dengan prinsip 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke).

“Pendekatan ini memastikan pelatihan tidak berhenti di teori, tetapi langsung diterapkan bersama pengurus panti. Prinsip 5S menumbuhkan kebiasaan kerja teratur dan disiplin, sehingga pengurus lebih mudah mengadopsi keterampilan baru secara konsisten” ucapnya.

Sejak dijalankan, program ini telah menunjukkan hasil nyata. Sistem akuaponik dalam subprogram GoldieGrow kini sudah berfungsi dan dalam tahap perawatan rutin. Adapun EcoCycle berhasil memanen maggot yang langsung dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele di sistem akuaponik. Sinergi keduanya menjadi bukti keberhasilan awal Pelita Swakarsa dalam menghadirkan solusi keberlanjutan di lingkungan panti.

“Kekuatan utama program ini terletak pada kolaborasi dan keterpaduan antar subprogram. Para pengurus yang semula ragu kini mulai terbiasa mengelola sistem dan merasa memiliki hasil karya tersebut. Proses monitoring rutin juga meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menerapkan teknologi sederhana ini,” ujar Agatha. (**/dr)