Desa Binaan IPB University-Astra Ekspor 15 Ton Kopi Arabika Bajawa ke Thailand

Desa Binaan IPB University-Astra Ekspor 15 Ton Kopi Arabika Bajawa ke Thailand

desa-binaan-ipb-university-astra-ekspor-15-ton-kopi-arabika-bajawa-ke-thailand
Berita / Pengabdian Masyarakat

Sinergi antar Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University dan PT Astra International Tbk sukses mengantarkan kopi arabika Bajawa ke mancanegara secara mandiri untuk pertama kalinya. 

Keberhasilan pendampingan pengembangan masyarakat melalui implementasi program Desa Sejahtera Astra (DSA) dan One Village One CEO (OVOC) IPB University ini ditandai dengan dilepasnya 15 ton kopi arabika Bajawa senilai Rp1,56 miliar untuk diekspor ke Bangkok, Thailand. 

“Ini adalah momentum bersejarah bagi masyarakat Bajawa dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bahwa hari ini telah berhasil melepas kopi ekspor perdana (ke mancanegara),” tutur Dr H Yusra, Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal, Kemendes PDT saat momen pelepasan ekspor di Balai Desa Mukuvoka, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT (13/10).

Kopi Bajawa dikenal sebagai salah satu kopi terbaik Indonesia yang telah memperoleh pengakuan di pasar domestik maupun internasional. Berasal dari dataran tinggi di Pulau Flores, kopi ini memiliki cita rasa khas dengan karakter utama pear, coklat, fruity (jeruk dan apel), serta aroma rempah yang kuat.

“Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam upaya penguatan daya saing komoditas kopi Indonesia di pasar global,” ungkap Dr Handian Purwawangsa, Direktur PMA IPB University yang turut hadir.

Dr Handian menjelaskan, ekspor kopi arabika Bajawa ke Thailand ini dilakukan melalui dua unit usaha Desa Sejahtera Astra Bajawa, yakni PT Rumah Kopi Bajawa dan Koperasi Produsen Kopi Ekoheto Sejahtera. Pelibatan kedua unit usaha ini sebagai wujud penguatan kelembagaan masyarakat dan penguatan ekosistem bisnis agar memiliki daya saing dan terjaga keberlanjutannya.

“Karakter program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan IPB bukan hanya berfokus kepada perbaikan produktivitas dan penanganan pascapanen, tetapi juga membangun ekosistem bisnis supaya nilai tambah produk bisa lebih tinggi dan berdaya saing di pasar global. Tujuannya supaya masyarakat desa binaan bisa mandiri dan meningkat kesejahteraannya,” tutur Dr Handian.

Hal senada disampaikan Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim. DPMA IPB University bertugas mendatangkan inovasi-inovasi IPB ke masyarakat. Tak lain untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.

“IPB University tidak hanya menjadi perguruan tinggi yang mendapat penghargaan terbaik di bidang pertanian, tetapi bagi kami yang paling penting adalah masyarakat dapat merasakan manfaat dari kehadiran IPB,” ujar Ernan.

Sebelumnya, potensi besar kopi dari Bajawa ini menghadapi berbagai tantangan. Banyak petani yang menghadapi berbagai faktor pembatas, seperti rendahnya kompetensi budi daya, kualitas pascapanen yang belum optimal, metode penyimpanan tradisional, serta keterbatasan akses terhadap permodalan dan pasar. Kondisi ini berisiko menurunkan mutu dan cita rasa kopi, yang pada akhirnya dapat memengaruhi harga jual serta pendapatan masyarakat.

Melalui pendampingan intensif dari IPB University, komoditas kopi arabika Bajawa di 6 desa binaan yaitu Desa Naru, Desa Wawowae, Desa Mukuvoka, Desa Ngoranale, Desa Bolonga, dan Desa Bowali, berhasil meningkatkan mutu serta produktivitas hasil panen kopi hingga memenuhi standar ekspor internasional. 

Selain IPB University, dukungan dari PT Astra International Tbk berupa alat produksi dan prasarana pertanian sebagai pemantik dalam rantai usaha bisnis kopi arabika Bajawa turut berperan terhadap keberhasilan ekspor kopi perdana ini. Kelembagaan ekonomi dan sosial yang kuat menjadi pilar supaya bisnis dapat berkelanjutan.

“Dengan adanya kelembagaan dalam bentuk koperasi, PT (perseroan terbatas), ataupun CV (commanditaire vennootschap), masyarakat dapat dimudahkan untuk mengakses permodalan dari lembaga-lembaga perbankan,” tukas Diah Suran Febrianti, Head of Environment and Social Responsibility Division PT Astra International Tbk.

Sementara itu, Wakil Bupati Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu, SP mengungkapkan apresiasinya atas dukungan dari IPB University dan PT Astra International Tbk sehingga pembangunan di Kabupaten Ngada ini dapat lebih maju melalui adanya ekspor komoditas kopi ini.

“Membangun Ngada ini tidak bisa sendiri, kita harus berkolaborasi dan kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendes PDT, IPB University, dan PT Astra International Tbk sehingga mampu menjadikan kopi arabika Bajawa ini dikenal ke pasar dunia”, ujar Bernadinus. (*/Rz)