Mahasiswa IPB University Ciptakan SwitBio: Media Semai All in One dengan RH-Indicator Alami dari Kunyit

Mahasiswa IPB University Ciptakan SwitBio: Media Semai All in One dengan RH-Indicator Alami dari Kunyit

mahasiswa-ipb-university-ciptakan-switbio-media-semai-all-in-one-dengan-rh-indicator-alami-dari-kunyit
Student Insight

Mahasiswa IPB University kembali menunjukkan kiprahnya dalam menciptakan inovasi yang berdampak bagi masyarakat luas. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), tim Aloka Farm Group menghadirkan produk inovatif SwitBio.

Ketua tim PKM, Fasya Novelia, menjelaskan SwitBio merupakan media semai all in one berbasis biochar, kitosan, dan alga laut dengan indikator kelembapan alami. Inovasi ini lahir untuk menjawab tantangan media semai konvensional yang kerap kurang efisien dan tidak ramah lingkungan.

“Selama ini, petani maupun pencinta tanaman sering menggunakan media semai yang tidak seragam, mudah terkontaminasi, serta membutuhkan tambahan pupuk dan pestisida,” ujarnya. Kondisi tersebut, lanjut Fasya, menyebabkan pembibitan tidak optimal dan bibit mudah terserang penyakit. 

Di sisi lain, media semai pada umumnya belum dilengkapi indikator kelembapan, sehingga penyiraman dilakukan secara manual tanpa ukuran pasti. Hal ini mengakibatkan pemborosan air dan risiko gagal semai yang tinggi. “Dari permasalahan inilah kami menghadirkan solusi berbasis sains yang praktis, sehat, dan berkelanjutan,” tambahnya.

SwitBio menggabungkan tiga bahan utama, yaitu biochar, kitosan, dan alga laut yang menghasilkan media semai kaya nutrisi untuk meningkatkan pertumbuhan bibit. Keunggulan utamanya terletak pada indikator kelembapan (RH-Indicator) alami berbasis kunyit yang berubah warna sesuai tingkat kelembaban.

“Dengan fitur ini, pengguna dapat mengetahui waktu penyiraman secara tepat, menghemat air, dan meningkatkan efisiensi pembibitan,” jelasnya.

Sebagai karya wirausaha mahasiswa, SwitBio tidak hanya unggul secara inovatif, tetapi juga telah mencapai break even point (BEP), membuktikan kelayakan bisnisnya di pasaran.

Inovasi ini mendapat apresiasi luas, termasuk dari Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang membeli produk SwitBio. “Ini dia pintarnya mahasiswa sekarang, bisa menawarkan ide baru yang bermanfaat untuk masyarakat,” tutur Menteri Amran.

Tidak hanya diminati di kalangan akademik, SwitBio telah digunakan oleh petani lokal dan diterapkan di Sekolah Adiwiyata sebagai sarana edukasi lingkungan. Untuk memperkuat pengembangan usaha, tim juga telah mendaftarkan hak paten atas produk ini sebagai bentuk perlindungan inovasi.

“Melalui SwitBio, kami ingin menghadirkan solusi yang bermanfaat bagi petani sekaligus membuka peluang usaha berbasis inovasi,” pungkas Fasya.

Ke depan, tim SwitBio berkomitmen memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kapasitas produksi, menjadikan SwitBio simbol nyata kontribusi mahasiswa IPB University bagi pertanian berkelanjutan di Indonesia. (dr)