Mahasiswa IPB University Buat ActivPax, Pengawet Pangan dari Limbah Agar dan Eceng Gondok

Mahasiswa IPB University Buat ActivPax, Pengawet Pangan dari Limbah Agar dan Eceng Gondok

mahasiswa-ipb-university-buat-activpax-pengawet-pangan-dari-limbah-agar-dan-eceng-gondok
Student Insight

Kelompok mahasiswa IPB University berhasil membuat ActivPax— inovasi kertas aktif ramah lingkungan (active paper) yang mampu memperpanjang masa simpan bahan pangan. Inovasi ini terbuat dari limbah agar dan eceng gondok.

Salah satu penggagas, Aditya Dewanto, menyebut ActivPax lahir dari keprihatinan terhadap tingginya angka food loss dan food waste di Indonesia akibat penyimpanan bahan pangan yang kurang tepat.

“Residu padat dari pengolahan agar biasanya dibuang begitu saja, padahal masih mengandung komponen organik bernilai seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Sementara itu, eceng gondok sebagai tanaman invasif masih belum banyak dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya.

Secara rinci, Aditya menjelaskan, bahan utama ActivPax terdiri dari serat selulosa hasil samping industri agar yang dikombinasikan dengan serat eceng gondok. Keduanya kemudian diperkaya dengan arang aktif yang berfungsi menyerap kelembapan dan gas penyebab pembusukan.

“Kami sertakan juga minyak atsiri daun jintan yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan alami. Kombinasi bahan-bahan ini menjadikan ActivPax efektif dalam menjaga kesegaran dan keamanan produk pangan,” ujar mahasiswa Program Studi Manajemen IPB University ini.

ActivPax difokuskan untuk memperpanjang umur simpan bahan pangan yang mudah rusak (perishable), terutama ikan dan daging segar yang sangat rentan terhadap penurunan kualitas akibat pertumbuhan mikroba selama penyimpanan.

Hasil uji menunjukkan bahwa ActivPax mampu memperpanjang umur simpan produk hingga 7 hari pada penyimpanan bersuhu chilling (0–5°C) tanpa mengubah warna, tekstur, maupun aroma alami produk.

Inovasi ini, sebutnya, sejalan dengan semangat Asta Cita, khususnya dalam mendukung kedaulatan pangan nasional, membangun ekonomi hijau berkelanjutan, dan memperkuat industrialisasi berbasis inovasi anak bangsa.

“Kami berharap ActivPax dapat menjadi solusi nyata dalam mengurangi limbah industri pengolahan agar serta menciptakan produk bernilai tambah tinggi yang ramah lingkungan. Lebih dari itu, inovasi ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian Asta Cita, khususnya dalam membangun kemandirian pangan, memperkuat ekonomi berbasis sumber daya dalam negeri, dan mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tuturnya.

Saat ini, ActivPax tengah diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Aditya Dewanto sebagai ketua tim, dibantu rekannya: Rafi Pranaja dan Zachra Lutviani (Teknologi Hasil Perairan), Syakira Nisrina Hardianti (Ilmu Gizi), serta Aura Ahza Hanania (Ilmu dan Teknologi Pangan). Mereka dibimbing oleh Prof Joko Santoso, dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. (dh)