Mahasiswa IPB University Kembangkan Sunscreen Antiacne dari Limbah Kulit Bawang Merah dan Rumput Laut

Mahasiswa IPB University Kembangkan Sunscreen Antiacne dari Limbah Kulit Bawang Merah dan Rumput Laut

mahasiswa-ipb-university-kembangkan-sunscreen-antiacne-dari-limbah-kulit-bawang-merah-dan-rumput-laut
Berita / Student Insight

Kulit bawang merah yang biasanya dibuang ternyata bisa disulap menjadi produk kecantikan. Tim mahasiswa IPB University berhasil memanfaatkannya sebagai bahan dasar sunscreen antiacne ramah lingkungan yang dikombinasikan dengan rumput laut.

Mereka yang terlibat adalah Sinta Dewi Putri dari Departemen Kimia (ketua), Zahra salsabila Hananingsih, Zahwa Sheillazara Fadhilah Ardi, Viola Andini Ferdian Putri, dan Unzila Nisa Sajdah dari Departemen Biokimia. Kelimanya merupakan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang tengah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan bimbingan dosen Dr Syaefudin.

Sinta menyampaikan kandungan kulit bawang merah dan rumput laut kaya akan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Senyawa aktif alami ini dapat bekerja sebagai antibakteri terhadap Propionibacterium acnes penyebab jerawat, sekaligus memberi efek antioksidan dan antiinflamasi.

“Kulit bawang merah dan rumput laut mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid (quercetin, anthocyanin), tannin, serta senyawa fenolik yang berperan sebagai antioksidan dan antibakteri,” jelasnya.

Adapun rumput laut, ia melanjutkan, kaya akan senyawa bioaktif seperti polisakarida (alginat, karagenan, agar), vitamin, mineral, serta senyawa fenolik dan terpenoid yang terbukti memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri,” jelasnya. 

Produk sunscreen besutannya memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan produk komersial berbahan sintetis. Selain memanfaatkan limbah organik kulit bawang, bahan-bahan alami yang digunakan lebih ramah lingkungan dan minim efek samping.

“Kami mencoba menawarkan alternatif alami, minim efek samping, dan berpotensi lebih aman bagi kulit sensitif,” tambah Sinta.

Lebih lanjut ia menyebutkan kombinasi ekstrak kulit bawang merah dan rumput laut memiliki efek sinergis. Berdasarkan literatur, ekstrak kulit bawang dapat menghambat bakteri Propionibacterium acnes hingga 60–80%, sedangkan rumput laut 40–70%, tergantung jenis dan konsentrasi ekstraknya. 

“Jika kedua bahan ini dikombinasikan, efektivitasnya berpotensi melampaui 80%,” ulasnya.

Selain sebagai antibakteri penyebab jerawat, kandungan bioaktifnya juga berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas, antiinflamasi untuk meredakan peradangan, sekaligus menjaga kelembaban kulit. Potensi ini membuka peluang besar pemanfaatan bahan lokal sebagai dasar kosmetik alami multifungsi.

“Produk ini cocok menjadi tren green cosmetics karena berbahan alami, ramah lingkungan, dan pasarnya pun sangat luas, terutama remaja dan dewasa muda. Selain itu, berpotensi dikembangkan sebagai kosmetik halal, organik, dan lokal,” pungkasnya.

Dengan inovasi ini, mahasiswa IPB University tidak hanya menciptakan nilai tambah dari limbah kulit bawang, tetapi juga menghadirkan solusi berkelanjutan yang mendukung tren kosmetik hijau di Indonesia. (dh)