Kesatria Senja: Program Tim PKM IPB University Tumbuhkan Kembali Percaya Diri Anak Jalanan di Cibinong

Kesatria Senja: Program Tim PKM IPB University Tumbuhkan Kembali Percaya Diri Anak Jalanan di Cibinong

kesatria-senja-program-tim-pkm-ipb-university-tumbuhkan-kembali-percaya-diri-anak-jalanan-di-cibinong
Berita / Pengabdian Masyarakat / Student Insight

Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) bertajuk Kesatria Senja hadir sebagai wujud kepedulian mahasiswa IPB University terhadap anak-anak jalanan yang kehilangan rasa percaya diri akibat pengalaman hidup yang berat.

Program ini berangkat dari ide awal untuk membantu anak-anak jalanan memulihkan self-esteem dan membangun ketangguhan sosial mereka melalui pendekatan positive youth development (PYD), sebuah metode pengembangan diri yang menekankan pada kekuatan, empati, dan potensi positif setiap anak.

Kegiatan Kesatria Senja berfokus di Yayasan Sanggar Senja, yang berlokasi di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Yayasan yang didirikan oleh Adi Supriadi ini menjadi rumah bagi sekitar 20 anak jalanan dari berbagai latar belakang, dengan 15 anak di antaranya tinggal menetap karena tidak memiliki keluarga atau tempat pulang.

Sebanyak 15 anak menjadi peserta utama program ini. Mereka merupakan anak-anak berusia 11 hingga 18 tahun yang telah mengalami trauma masa lalu, seperti penelantaran dan kekerasan, sehingga membutuhkan dukungan untuk kembali mengenal dan menghargai diri sendiri.

Melalui rangkaian kegiatan reflektif, seni ekspresif, permainan edukatif, hingga proyek sosial lingkungan, Kesatria Senja berupaya menumbuhkan keberanian, rasa percaya diri, dan keterikatan sosial di antara anak-anak binaan. Program ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi mereka untuk memandang hidup dengan lebih optimis dan penuh harapan.

Ketua tim pelaksana Nabil Taufiqurrahman menjelaskan, “Harapan besar dari program ini adalah terbentuknya generasi muda yang berdaya, tangguh, serta memiliki kesadaran diri dan empati terhadap sesama.”

Selain itu, lanjutnya, metode yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi model pembelajaran berbasis trauma yang bisa diterapkan secara berkelanjutan oleh para pendamping di Yayasan Sanggar Senja maupun pada mitra sejenis.”

“Dengan semangat senja yang melambangkan harapan baru di penghujung hari, Kesatria Senja menjadi simbol perjalanan anak-anak jalanan menuju masa depan yang lebih terang, masa depan di mana mereka mampu berdiri tegak sebagai pribadi yang berharga dan percaya diri,” tandasnya. (dh)