Bantu Anak Korban Kekerasan Ekspresikan Emosi, Tim PKM IPB University Ciptakan Emotion Card Abadi
Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) IPB University mengembangkan sebuah inovasi media pembelajaran bernama “Emotion Card Abadi”. Inovasi ini lahir dari keprihatinan mahasiswa atas kondisi anak-anak korban kekerasan yang kerap kesulitan mengekspresikan perasaan mereka.
Inovasi ini dikembangkan oleh Niko Faiz Fahrezi bersama anggota timnya, yaitu Kayla Aulia, Afifah Afra Anindya Asirwada (Ilmu Ekonomi Syariah), Muhammad Farhat (Ilmu Keluarga dan Konsumen), dan Alya Cahya Kamilah (Bioinformatika), serta dibimbing oleh Dr Defina (Dosen Ilmu Keluarga dan Konsumen).
“Anak-anak korban kekerasan membutuhkan ruang aman untuk menyalurkan emosi yang mereka rasakan. Melalui permainan ini, mereka diajak untuk mengenali, memahami, dan mengungkapkan emosi secara tepat sehingga dapat membangun komunikasi yang lebih sehat dengan sesama,” jelas Niko.
Emotion Card Abadi dirancang dalam bentuk kartu ekspresi emosi dengan empat jenis kartu yang diberi warna dan makna berbeda, yaitu Kartu Biru (sedih), Kartu Hijau (bahagia), Kartu Kuning (kelebihan), dan Kartu Ungu (petunjuk emosi). Kartu ini membantu anak mengenali perasaan melalui gambar dan warna sederhana, sehingga proses belajar terasa lebih menyenangkan sekaligus mendidik.
Muhammad Farhat selaku anggota tim menambahkan, Emotion Card Abadi bukan sekadar permainan, tetapi juga alat pembelajaran interaktif sekaligus terapeutik. Kartu ini, sebutnya, dapat membantu anak memahami ragam emosi, mengenali pemicunya, serta melatih kemampuan mengendalikannya.
“Dengan demikian, anak-anak tidak hanya terlatih dalam berkomunikasi, tetapi juga diperkuat dalam pembentukan karakter sosial-emosional yang sehat sesuai teori pengembangan karakter anak,” ungkap Farhat.
Inovasi ini turut dilibatkan dalam kegiatan Kasih Abadi di Yayasan Bina Matahari Bangsa, Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari LENTERA (Latihan Empati dan Norma dalam Temperance untuk Resiliensi Anak), sebuah program penguatan karakter anak korban kekerasan dalam aspek menanamkan karakter pengendalian diri.
Program LENTERA sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terutama dalam agenda pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang menekankan perlindungan hak-hak anak.
Tim berharap inovasi ini mampu mendukung proses pemulihan karakter anak korban kekerasan. Melalui media sederhana namun bermakna, Emotion Card Abadi menjadi sarana bagi anak untuk membangun kepercayaan diri, meningkatkan empati, serta menumbuhkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup.
Dengan cara ini, anak-anak dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih kuat dan siap berdaya di lingkungan sosialnya. (*/Rz)
