Melalui Sekolah Lapang Petani, IPB University Diseminasikan Varietas Padi Baru di Pelosok Selatan Jawa Barat
IPB University melalui PT Primakelola (IPB Consulting) menyelenggarakan Sekolah Lapang Petani dalam rangka mendiseminasikan inovasi varietas unggul baru (VUB) padi IPB. Lewat program ini, sejumlah varietas seperti IPB 13S dan 15S, serta generasi pendahulunya, IPB 3S dan 9G, diujiterapkan di Desa Bantarsari, Kecamatan Pamarican, Ciamis, Jawa Barat (20/7).
Kegiatan yang menjadi bagian program “Mandiri Sahabat Desa” dari Bank Mandiri ini melibatkan peneliti padi Dr Ahmad Junaedi dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University.
“IPB University kembali hadir di Desa, pelosok selatan Jawa Barat, sebagai bukti komitmen kami berkontribusi pada program strategis pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan bangsa,” terang Dr Junaedi yang juga Ketua Rumpun Periset Padi IPB University.
IPB University, lanjutnya, hadir di tengah petani, sesuai slogan “IPB Sahabat Petani”, untuk berbagi semangat dan teknologi. Program ini dirancang sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya petani, mendiseminasikan varietas baru dan teknologi budi daya untuk peningkatan produktivitas, kualitas, efisiensi dan daya saing produk padi.
“Kami terus mengembangkan inovasi varietas dan teknologi padi. Pada Sekolah Lapang ini, varietas terbaru IPB 13S dan 15S turut didiseminasikan. Demikian juga teknologi ramah lingkungan untuk pengelolaan tanaman terpadu dengan bio-imunisasi,” tambahnya.
Pada program Sekolah Lapang ini, petani juga disinergikan di hilir untuk membangun ekosistem perberasan dengan melibatkan pengelola Rice Milling Unit (RMU) PT Mitra Desa Pamarican (MDP) yang dimiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Pamarican.
Vice President Bank Mandiri, Beny Setiawan, sebagai Regional Bisnis Partner Head Kanwil VI Jawa Barat, menyampaikan inisiasi awal program Mandiri Sahabat Desa di Pamarican. Program berawal dari fasilitasi dalam pendirian RMU yang dikelola oleh PT MDP pada 2018. Kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan dan pengawalan hingga saat ini.
“Kali ini, Mandiri mendorong di hulu yang menjadi tumpuan ketersediaan gabah dan kualitas beras, yang melibatkan para petani. Kami menggandeng IPB University untuk bisa lebih memberdayakan petani, meningkatkan kapasitas penguasaan dan penerapan teknologi agar bisa meningkatkan dan menjaga produktivitas, kualitas dan daya saing produksi,” paparnya.
Pada akhirnya, tambah Beny, muara program Mandiri Sahabat Desa ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat upaya ketahanan pangan nasional.
Camat Pamarican, Agus Taopik, SSi, MT, menyambut baik program Mandiri Sahabat Desa dan Sekolah Lapang Petani yang dilaksanakan di wilayahnya. Ia berharap, program ini dapat berkelanjutan.
“Ke depannya, dapat juga diperluas komoditasnya bukan hanya padi. Kami berharap segenap potensi komoditas di wilayah kami dapat dikembangkan. Pertanian diharapkan dapat menjadi sektor unggulan dan menjadi pengungkit perekonomian wilayah,” harap Agus.
Sementara itu, Supriyanto, Direktur PT MDP, menyambut baik dan siap bersinergi menjadi mitra petani dalam meningkatkan daya saing dan nilai ekonomi komoditas padi. “PT MDP memiliki fasilitas RMU terlengkap dan terbesar di wilayah Selatan Jawa Barat,” ujar Supriyanto penuh optimis.
Kepala BPP Pamarican dan para penyuluh juga menyatakan kesiapan untuk bersinergi dan berkontribusi pada program Sekolah Lapang Petani dan Program Mandiri Sahabat Desa. (*/Rz)
