“Kucing Oren” Dianggap Barbar, Benarkah Warna Tubuh Menentukan Karakternya? Ini Kata Dosen IPB University

“Kucing Oren” Dianggap Barbar, Benarkah Warna Tubuh Menentukan Karakternya? Ini Kata Dosen IPB University

Kucing Oren Dianggap Barbar, Benarkah Warna Tubuh Menentukan Karakternya Ini Kata Dosen IPB University
Riset

Banyak mitos yang berkembang tentang hubungan antara warna tubuh kucing dan sifat mereka. Selama ini, banyak yang beranggapan “kucing oren” kerap dicap  nakal atau barbar. Sebaliknya, karakter kucing putih cenderung kalem bahkan disebut pemalas. Benarkah mitos tersebut?

“Karakter kucing tidak ditentukan oleh warna tubuh mereka sehingga ini adalah mitos,” ucap Dr drh Leni Maylina, dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University.

Ia menjabarkan, mitos ini cenderung muncul karena stereotip atau pengalaman pribadi dan tidak bisa digeneralisasi. Misalnya, kucing yang lebih aktif dan nakal mungkin memiliki kepribadian yang cenderung lebih dominan atau memiliki lebih banyak energi, tetapi ini lebih berkaitan dengan sifat individu daripada warna bulu mereka.

“Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kepribadian kucing lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, pengalaman awal kehidupan saat sosialisasi dengan manusia, dan lingkungan tempat mereka tumbuh,” jelasnya.

Misalnya, ia melanjutkan, kucing yang dibesarkan dengan kasih sayang dan perhatian yang cukup cenderung memiliki kepribadian yang lebih ramah, terlepas dari warna bulunya. 

Beberapa ras kucing juga diketahui memiliki karakteristik tertentu. Contohnya ras kucing Siamese yang sering dianggap lebih vokal dan aktif. 

Selain itu, secara ilmiah kepribadian kucing juga bisa ditentukan dari lingkungan. Ia mengatakan, “Kucing berwarna putih atau orange bisa memiliki karakter yang sangat beragam, tergantung pada bagaimana mereka dibesarkan dan pengalaman mereka dalam interaksi dengan manusia atau hewan lainnya.”

“Jadi, meskipun ada banyak cerita atau persepsi umum tentang karakter kucing berdasarkan warna tubuh mereka, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini,” tandasnya. 

Lebih lanjut, Dr drh Leni menjelaskan bahwa memahami karakter kucing memerlukan waktu dan perhatian terhadap perilaku mereka dalam berbagai situasi. Kucing, seperti halnya manusia, memiliki kepribadian yang unik dan dapat menunjukkan sifat-sifat mereka melalui interaksi sehari-hari.

Cara terbaik untuk mengetahui karakter kucing adalah dengan memahami perilaku dan bahasa tubuhnya. Beberapa bagian tubuh kucing yang dapat memberikan petunjuk tentang karakternya antara lain:

  1. Ekspresi wajah

Kucing yang merasa nyaman dan tidak terancam biasanya akan memiliki mata yang sedikit terbuka dengan ekspresi wajah yang rileks. Sebaliknya, kucing yang takut atau merasa terancam akan membuka mata lebih lebar dan wajahnya akan lebih tegang.

  1. Posisi tubuh

Posisi tubuh juga dapat mengungkapkan perasaan kucing. Kucing yang duduk dengan postur tubuh tegak dan ekor terangkat biasanya menunjukkan bahwa mereka merasa percaya diri dan nyaman. Kucing yang membungkuk atau ekor yang ditekuk di antara kaki belakang bisa mengindikasikan rasa takut atau kecemasan.

  1. Ekor

Ekor adalah indikator penting dalam memahami suasana hati kucing. Kucing dengan ekor tegak atau melengkung di ujungnya biasanya merasa senang dan percaya diri. Sebaliknya, kucing dengan ekor yang terlipat atau ditekuk di bawah tubuhnya mungkin sedang merasa takut, terancam, atau tidak nyaman.

  1. Suara

Kucing yang sering berbicara atau “meong” bisa menunjukkan bahwa mereka membutuhkan perhatian atau ingin berinteraksi dengan manusia. Kucing yang lebih pendiam mungkin lebih independen atau tidak merasa perlu berkomunikasi.

  1. Tindakan fisik lainnya

Kucing yang sering menggigit atau mencakar mungkin lebih dominan atau memiliki kepribadian yang lebih aktif dan penasaran. Sementara kucing yang lebih suka tidur atau bersantai di tempat yang tenang bisa menunjukkan sifat yang lebih santai dan pendiam.