Fahutan IPB University Bekali Mahasiswa Keterampilan Jungle Survival

Fahutan IPB University Bekali Mahasiswa Keterampilan Jungle Survival

Fahutan IPB University Bekali Mahasiswa Keterampilan Jungle Survival
Berita

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University kembali menyelenggarakan Fahutan Training Series (FTS) yang merupakan program pelatihan softskill bagi para mahasiswa. Tahun ini bertajuk ‘Pelatihan Life Skill untuk Survive di Hutan’.

Wakil Dekan Fahutan IPB University bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Noor Farikhah Haneda mengatakan, tercatat sejak tahun 2020, Fahutan IPB University terus konsisten dalam mendukung program-program pengembangan diri dan pelatihan softskill bagi para mahasiswa.

Kegiatan diikuti oleh mahasiswa angkatan 57, 58 dan 59. Mereka berasal dari empat departemen di Fahutan IPB University, meliputi Departemen Manajemen Hutan (MNH), Departemen Hasil Hutan (HH), Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) serta Departemen Silvikultur (SVK).

“Fahutan Training Series kali ini merupakan rangkaian pelatihan softskill yang dirancang untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam menjalankan aktivitas di hutan atau di lapang dengan baik. Pada dasarnya, program ini merupakan rangkaian pelatihan life skill mahasiswa agar memiliki kemampuan yang adaptif untuk survive dalam melakukan aktivitas di hutan (lapang),” ujarnya.

Dalam beraktivitas di lapang, tentu seringkali memerlukan kerja sama, koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak dalam pengambilan suatu keputusan. Oleh sebab itu, Prof Noor Farikhah mengatakan, secara teknis pelatihan ini tidak hanya melatih life skill mahasiswa saja, tetapi juga menstimulasi pengembangan softskill para mahasiswa sesuai skills abad 21.

Program FTS 2023 berlangsung dari 21 Oktober-5 November 2023. Selama rangkaian program, mahasiswa akan dilatih berdasarkan sejumlah topik dari beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya. Topik tersebut misalnya mengenai teknik jungle survival, etika beraktivitas di hutan/lapang dan pengenalan jenis flora/fauna yang edible untuk survival.

“Tak hanya itu, mahasiswa juga akan dibekali teknik meramban, manajemen perjalanan yang ASIK (agamis, sportif, intelektual dan kreatif), teknik navigasi darat hingga teknik pembuatan peta dan teknik bertahan di hutan,” lanjutnya.

Bahkan, sebut dia, dalam program ini para peserta juga akan melakukan simulasi kemah dan orientasi medan (Mini Ekspedisi) untuk mempraktikkan semua teori yang sudah diberikan dalam pelatihan. (*/Rz)