Abdullah Mackay, Aktivis Muslim Amerika Hadir di IPB University

Abdullah Mackay, Aktivis Muslim Amerika Hadir di IPB University

abdullah-mackay-aktivis-muslim-amerika-hadir-di-ipb-university-news
Berita

Abdullah Mikail Mackay (pria kelahiran Portland Amerika) dan istrinya Siti Kaniawati (Nia) MacKay, PhD berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat di Amerika meskipun menjadi minoritas. Keluarga muslim ini menetap di Texas dan melakukan berbagai program pemberdayaan masyarakat melalui masjid.

Keberhasilan inilah yang menjadi alasan bagi Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Asrama Kepemimpinan IPB University mengundang keduanya masing-masing dalam An Insighful Sharing Session with International Speakers di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, 14/2 siang dan Talk show “Inspirasi Muslim dan Islam di Amerika” di Auditorium Mandiri, Kampus IPB Dramaga, Bogor, 14/2 malam.

Dalam kesempatan ini Abdullah Mackay menceritakan tentang upayanya dalam melakukan program pemberdayaan masyarakat lewat masjid. Pria yang pernah bertugas di Atlantic Submarine Fleet sebagai salah satu dari 41 Missile Technician for Freedom, SSBN-624 USS Woodrow Wilson ini memulainya programnya di Masjid Al-Islam, Dallas, Texas.

“Misi Masjid Al-Islam berfungsi sebagai instrumen untuk mempromosikan keunggulan manusia, integritas dan prinsip-prinsip melalui ajaran-ajaran Islam yang ditemukan dalam Al-Quran dan contoh kehidupan Nabi Muhammad (SAW). Kami dikenal karena sejarah kami menerapkan program kesejahteraan sosial di Dallas, Texas. Salah satu prestasi kami yang paling diakui adalah Islamic Charity Day. Ini adalah upaya kolaboratif dimana organisasi berbasis agama dan masyarakat bersama lembaga kesehatan dan kesejahteraan sosial membantu mendistribusikan peralatan kebersihan, pakaian, makanan, pendidikan dan peluang pelatihan kerja kepada mereka yang kehilangan haknya. Acara ini merupakan acara tahunan yang rata-rata melayani lebih dari 1500 pria, wanita dan anak-anak dari semua lapisan masyarakat,” ucapnya.

Setelah berhenti sebagai tentara karena cedera pada tahun 1989, Abdullah kemudian melanjutkan pendidikannya di Missile and Missile Control Systems di University of Arkansas College of Electrical Engineering. Di sinilah Abdullah bertemu Nia yang kemudian menjadi istrinya. Nia saat itu sedang mengambil studi di kampus yang sama.

Abdullah dan istrinya aktif di the Oak Cliff Lions Club dan menjadi anggota dari Infragard, sebuah usaha kerjasama antara masyarakat sipil dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) dalam rangka keamanan nasional. Abdullah juga aktif dalam program pemberdayaan masyarakat (terutama dalam program pembangunan masjid) dan penanggulangan bencana di Dallas.

“Pada tahun 2005, keluarga kami menjadi salah satu dari lima keluarga muslim di Amerika yang tampil dalam sebuah film islami tentang puasa selama Ramadhan. Dalam film tersebut, saya bicara tentang perjalanan saya dari proses mempercayai satu Tuhan (Allah SWT) hingga mengenal Islam melalui Al Quran dan belajar sejarah Islam dari awal. Saya juga sering diundang sebagai pembicara di berbagai kegiatan di Dallas, Texas hingga Jakarta. Kesempatan ini saya gunakan untuk mengunjungi keluarga istri saya di Indonesia,” ujar ayah dari Annisa M. Mackay ini.

Kepala P2SDM LPPM IPB University, Dr Amiruddin Saleh sangat terkesan dengan pola yang dilakukan oleh Abdullah dan istrinya.  “Mereka melakukan pemberdayaan masyarakat lewat masjid. Padahal seperti diketahui, penduduk muslim Amerika sangat minoritas. Kita tahu Abdullah adalah insiyur di bidang misil dan Siti Kaniawati (Nia) MacKay, PhD merupakan lulusan University of Arkansas dan ahli Mikrobiologi. Namun keduanya dapat melakukan program pengembangan pemberdayaan masyarakat di daerah tempat tinggalnya di Texas. Komunitas muslim di Texas terus berkembang. Meski muslim merupakan minoritas namun kegiatan masyarakat sangat kondusif. Dengan hadirnya kedua narasumber ini ke IPB University, kita dapat sharing terkait pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Amerika. Kita dapat adopsi hal-hal yang bisa dilakukan di Indonesia,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala LPPM IPB University, Dr Aji Hermawan.  “Kedatangan Mr Abdullah Mackay dan isterinya yang merupakan alumni IPB University,  Mrs Siti Kaniawati, PhD diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat kita. Saya berharap ada banyak pelajaran yang bisa kita adopsi dan pelajari berkaitan dengan keduanya terutama berkaitan dengan pemberdayan masyarakat,” ujar Dr Aji.

Kehadiran Abdullah Mikail Mackay  dan istrinya di Asrama Kepemimpinan IPB University memberikan perspektif baru bagi para mahasiswa. Presiden Asrama Kepemimpinan IPB University, Ridho Yudha Pratama berpendapat bahwa acara ini bagus dan berguna untuk mempersiapkan pemimpin yang berwawasan global.  Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University, Dr Alim Setiawan Slamet mengatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat untuk para mahasiswa agar ketika mahasiswa berada di Amerika atau kunjungan dan lain sebagainya, mereka dapat mengetahui keadaan muslim di sana.

Mahasiswa mendapatkan tips bagaimana menjadi warga negara pemeluk agama minoritas di sebuah negara: Pertama, menjalankan perintah agama sesuai yang diyakini. Kedua, bersosialisasi dengan siapapun tanpa membedakan keyakinan agama. Ketiga, memberikan contoh perilaku positif kepada orang lain sehingga dapat memberikan gambaran akan sifat positif pada agama yang diyakini.