Mahasiswa IPB : Begini Pola Penyebaran Castanopsis di Hutan Gunung Galunggung

Gunung Galunggung merupakan gunung aktif tipe A, terletak di sebelah barat laut Kota Tasikmalaya, Jawa Barat yang mempunyai tipe ekosistem hutan hujan tropis dan hutan dataran tinggi di Pulau Jawa. Salah satu jenis pohon khas dataran tinggi terutama di Pulau Jawa yaitu Castanopsis, salah satu marga dari famili Fagaceae.
Mahasiswi Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB), Rani Nur Cahyani, berhasil meneliti pola penyebaran Castanopsis di Hutan Gunung Galunggung. Penelitiannya berjudul “Pola Penyebaran dan Karakteristik Tempat Tumbuh Castanopsis javanica dan Castanopsis tungurrut di Hutan Gunung Galunggung Tasikmalaya” ini di bawah bimbingan dosen Dr. Iwan Hilwan.
Rani mengatakan jenis pohon dari marga Castanopsis merupakan salah satu pohon penghasil kayu, juga menghasilkan hasil hutan non kayu berupa buah yang dapat dikonsumsi. Karena banyaknya manfaat yang dimiliki oleh Castanopsis, maka akan mendorong kegiatan pengelolaan jenis tumbuhan ini, sehingga informasi mengenai pola penyebaran, regenerasi, dan karakteristik tempat tumbuhnya sangat diperlukan.
Pada penelitiannya, plot yang digunakan untuk mengambil data yaitu kombinasi jalur dengan garis berpetak pada tiga ketinggian yang berbeda yaitu ketingian 1300 mdpl, 1400 mdpl, dan 1600 mdpl. Analisis data yang digunakan yaitu analisis vegetasi, analisis tanah, dan analisis hubungan antara faktor lingkungan biofisik terhadap keberadaan Castanopsis.
Dari penelitian Rani, jenis Castanopsis yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu C. javanica dan C. tungurrut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa C. javanica dan C. tungurrut memiliki pola penyebaran yang berbeda pada setiap ketinggian. C. javanica mengelompok secara signifikan pada ketinggian 1.600 mdpl dan mengelompok secara tidak signifikan pada dua ketinggian lainnya, sedangkan pola penyebaran C. tungurrut seragam secara signifikan pada ketinggian 1.300 mdpl serta mengelompok secara signifikan pada ketinggian 1.400 mdpl dan 1.600 mdpl.
“Untuk potensi permudaan Castanopsis di ketiga lokasi penelitian tergolong kurang baik karena permudaan masing-masing jenis Castanopsis tidak terdapat pada setiap ketinggian. Namun, C. javanicamemiliki potensi permudaan yang lebih baik dari C. Tungurrut,” ujar Rani.
Rani menambahkan, faktor lingkungan biofisik di lokasi pengamatan yang berpengaruh nyata terhadap kerapatan Castanopsis adalah ketinggian tempat. Selain itu, keberadaan jenis Castanopsis tidak dipengaruhi oleh kesuburan tanah. (RJ/nm)