Agar Sehat, Ayam pun Minum Jamu STMJ Buatan Mahasiswa IPB

Agar Sehat, Ayam pun Minum Jamu STMJ Buatan Mahasiswa IPB

n-a-news43
Berita

Sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan jamu sebagai alternatif pengganti antibiotik growth promotor (AGP) yang dicampur dalam pakan ayam broiler. Para mahasiswa tersebut adalah Nabillah Ananda, Seftian Syahri Putra, Rina Astuti, Yoga Rivaldi, dan Annisa Zikriatin Nafilah, di bawah bimbingan Dr. drh. Aulia Andi Mustika.

“Jamu ini merupakan satu alternatif dalam meningkatkan kualitas daging ayam broiler yang aman, sehat, utuh, dan halal atau ASUH,” ujar Nabillah.

Nabillah mengatakan penelitiannya ini berawal dari maraknya pemakaian AGP untuk meningkatkan produktivitas ternak, menekan angka kematian, dan memperbaiki efisiensi penggunaan pakan, serta menekan perkembangan bakteri pada tubuh ayam. Namun, penggunaan AGP ternyata tidak hanya dirasakan pada ayam, tetapi juga berdampak pada manusia. Secara tidak langsung, manusia juga mendapatkan antibiotik pada ayam yang dimakan dalam jumlah yang rendah. Selain itu, ayam juga akan menjadi resisten dengan beberapa patogen yang menyerang akibat penggunaan AGP yang berlebihan.

Penelitian yang menjadi salah satu finalis penerima Tanoto Research Award 2017 ini menawarkan alternatif jamu yang mengandung Sambiloto (mengandung zat andrographolid, saponin, tanin, dan flavonoid untuk meningkatkan nafsu makan ayam broiler); Temulawak (mengandung xanthorrhizol yang digunakan sebagai imbuhan pakan dan feed additives untuk meningkatkan performa ayam broiler); Madu (membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan memproduksi enzim hidrogenperoksida sebagai pengobatan alami); serta Jahe (mengandung komponen bioaktif berupa atsiri oleoresin dan gingerol untuk mengoptimalkan fungsi organ tubuh, antiinflamasi, dan antibakteri).

“Karena jamu ini mengandung Sambiloto, Temulawak, Madu dan Jahe, maka kami menyebutnya Jamu STMJ,” kata Nabiilah.

Ia mengatakan, penambahan bahan herbal pada Jamu STMJ merupakan salah satu upaya melestarikan kebudayaan Indonesia dan memiliki ketersediaan yang tinggi. Jamu STMJ dicampurkan pada pakan ayam broiler dengan konsentrasi 20 persen.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nafsu makan, mempertahankan kekebalan tubuh, serta efektif dalam membasmi bakteri jahat di pencernaan. Selain itu, bobot karkas, bobot badan, dan feed consumtin rate yang lebih baik jika dibandingkan dengan ayam broiler yang tidak diberikan Jamu STMJ. Nabillah dan tim berharap Jamu STMJ ini dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam mencari alternatif AGP yang telah dilarang beredar. Jamu STMJ juga ke depannya akan dikemas lebih baik, sehingga dapat dimanfaatkan oleh peternak-peternak di Indonesia. (UAM/nm)