Orlin Farm, Usaha Peternakan Rakyat yang Dikembangkan Mahasiswa IPB

Asri Dwi Ambarwati, mahasiswi Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan usaha peternakan rakyat sejak tahun 2015. Ia sudah menekuni usahanya ini sejak duduk di semester 5. Jauh dari itu, impiannya menjadi pengusaha sudah ia tanamkan sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Motivasi Asri membangun peternakan rakyat ini, selain impiannya untuk menjadi pengusaha, juga didorong dari keprihatinannya terhadap para peternak di Indonesia. “Seratus persen peternak Indonesia berasal dari pedesaan yang notebene adalah masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Sehingga saya berharap, peternakan rakyat ini dapat membantu mengangkat perekonomian mereka,” ujar Asri.
Perjalanan Asri dan tim dalam mengembangkan usaha ini cukup panjang. Usaha yang diberi nama Orlin Farm ini diawali Asri dan Katrin Ola (mahasiswi Departemen Manajemen FEM IPB) dengan banyak menggali informasi dari masyarakat di sekitar kampus IPB. Mulai dari orang yang berjualan, sampai mendatangi langsung peternakan rakyat di 17 desa/kelurahan lingkar kampus. “Ternyata di sini ada hal yang unik. Uniknya adalah banyak masyarakat sini yang punya kandang domba yang cukup besar tetapi isi hewan ternaknya hanya sedikit. Masalah ini banyak ditemukan di 17 desa/kelurahan lingkar,” terangnya.
Asri mengatakan selain masalah modal dalam penyediaan hewan ternak, masyarakat juga belum memiliki pengetahuan yang memadai terkait peternakan. Banyak dari peternak yang tidak memiliki pola produksi dan jaringan pasar yang luas. Peternak hanya menjual hewan ternak kepada tengkulak, karena kurangnya biaya transportasi apabila menjual ke pasar ternak. Solusi atas permalasahan tersebut Asri tanggulangi dengan sistem I-SHEEP (Integrated Sheep) yang ia kembangkan bersama dosen pembimbingnya, Dr. Burhannudin.
Sistem I-SHEEP bertujuan untuk memberikan solusi bagi masalah-masalah dalam peternakan rakyat di desa/kelurahan lingkar kampus IPB. Sistem I-SHEEP mengintegrasikan sistem inventasi mahasiswa untuk membantu modal usaha; menerapkan penelitian yang efisien pada sistem peternakan; masalah-masalah peternakan rakyat di desa ligkar kampus IPB; dan sistem pemasaran (business to business dan business to costumer).
Lebih lanjut, Asri dan tim juga memberikan Standard Operating Procedure (SOP) dalam perawatan hewan ternak yang dititipkan kepada peternak. SOP ini menyangkut kesehatan ternak, pemberian pangan, dan lainnya. Sebelum itu, para peternak yang mendapat kepercayaan ini sudah diseleksi dengan maksimal, mulai dari tingkat kejujuran dan sikap amanahnya.
Sejauh ini, terang Asri, kampus telah banyak memberikan dukungan kepada tim-nya. Konsep Orlin Farm ini sudah banyak mengikuti perlombaan bisnis, di antaranya Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa 2017 (KBMI); Program Mahasiswa Wirausaha 2017; dan Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian oleh Kementerian Pertanian RI 2017.
Modal yang diterima Asri dan tim dari berbagai program wirausaha membantu pengembangan usaha Orlin Farm ini. Saat ini sudah ada tujuh peternak yang bekerja sama dengan Orlin Farm dan tersebar di Desa Tegal waru, Desa Cangkrang , Desa Bojong Jengkol, dan Desa Cibanteng.
Hambatan yang Asri dan tim rasakan paling besar adalah usahanya dalam mengedukasi para peternak dan memilih peternak-peternak yang jujur dan amanah. Namun bagi Asri, menjadi pengusaha adalah tujuannya sejak SMA. “Hanya satu kunci sukses yaitu menentukan tujuan hidup. Saat ini belum terlambat menentukan tujuan, sehingga kita bisa mampu menyesuaikan waktu yang sesuai dengan tujuan hidup kita,” pungkasnya. (UAM/NM)