Mahasiswa IPB Juarai Hadang Putra Cabang Olahraga Tradisional

Mahasiswa IPB Juarai Hadang Putra Cabang Olahraga Tradisional

mahasiswa-ipb-juarai-hadang-putra-cabang-olahraga-tradisional-news
Berita

Perhelatan pesta olahraga rekreasi dunia atau TAFISA Games yang ke-enam, yang dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 12 Oktober di Jakarta. Lomba tersebut juga dihadiri sebanyak 87 negara dan 29 provinsi dalam ajang yang dikenal sebagai olimpiade-nya olahraga rekreasi dan tradisional dari seluruh dunia ini. Institut Pertanian Bogor juga berkesempatan ikut menurunkan putra-putri terbaiknya dalam lomba hadang dan dagonan. Dalam acara tersebut IPB berhasil meraih juara ke-II hadang dan juara ke-IV dagongan putra cabang olahraga tradisional, Tafisa Games. Mereka adalah M. Nurdin, Yudi Munandar, Lingga Buana, M. Khoirur Roziqin, Nur Imad Al Haq, Ahmad Zuhdi, Sri Kurniaman Zai dan Taupiq Ginanjar. Perlombaan yang mereka ikuti berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 8-9 Oktober 2016.

TAFISA merupakan singkatan dari Trim And Fitness International Sport for All Association. Singkatan tersebut kemudian diubah menjadi The Association For International Sport for All. TAFISA ialah olahraga yang memprioritaskan kesehatan, kebugaran, dan membawa kegembiraan kepada pelakunya.

TAFISA Games digelar empat tahun sekali, yaitu pada tahun yang sama dengan penyelenggaraan olimpiade. Bedanya, para peserta TAFISA tidak berada di bawah Komite Olah Raga Nasional mereka. TAFISA Games bermula sejak 1960-an, dari pertemuan reguler sejumlah orang yang tertarik mengembangkan olahraga masyarakat. Kemudian komunitas ini membentuk organisasi di Bordeaux, Prancis, pada September 1991. Kini, TAFISA terus tumbuh dan mencapai 270 organisasi Sport for All di 160 negara. Pertumbuhan ini sejalan dengan keyakinan bahwa akses pada Sport for All dan aktivitas fisik adalah hak semua manusia.

“Perlombaan dagongan adalah permainan olahraga tradisional yang mempergunakan bambu dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kekuatan untuk saling mendorong antara regu yang satu dengan regu yang lain. Permainan Olahraga tradisional dagongan ini merupakan kebalikan dari permainan tarik tambang. Untuk tarik tambang dalam cara bermain dengan saling manarik, sedangkan untuk permainan dagongan, kedua regu saling mendorong sekuat tenaga untuk mencari kemenangan. Setiap regu terdiri dari 7 pemain, 5 orang yang lansung tanding dan 2 orang sebagai cadangan,” ungkap Sri Kurniaman Zai yang akrab di panggil Oppy Zai.

“Perlombaan hadang merupakan permainan tradisional yang dimainkan secara beregu dengan jumlah anggota regu sebanyak 8 orang dan terdiri dari 5 orang pemain inti serta 3 orang cadangan.Untuk bermain hadang, biasanya membutuhkan area petak persegi panjang yang mempunyai panjang lapangan 15 meter dan lebar 9 meter. Kemudian area dibagi 6 petak dengan ukuran masing-masing petak 4,5 meter x 5 meter. Pinggir lapangan sebaiknya diberi tanda dengan kapur. Garis permainan ditandai dengan garis selebar 5 cm, dan upayakan pembuatan garis tersebut tidak mudah luntur atau hilang. Permainan hadang biasanya dilakukan dalam waktu 2 x 15 menit,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, pemenang dalam permainan ini ditentukan dari besarnya nilai yang diperoleh salah satu regu, setelah permainan berakhir. Penetapan nilai diambil dari setiap pemain yang berhasil melewati garis depan sampai dengan garis belakang diberi nilai satu, dan pemain yang juga berhasil melewati garis belakang sampai dengan garis depan diberi nilai satu.

Persiapan yang mereka lakukan untuk dapat berhasil dalam lomba tersebut ialah melakukan latihan fisik yang kuat, bermental juara dan serius dalam berlatih. Zai menuturkan bahwa dia merasa bangga bisa membawa nama IPB dan mendapat hasil yang bagus. Kedepan dia ingin memberikan prestasi terbaiknya untuk mengharumkan nama IPB tercinta.(AT)