IPB Kembali Wisuda 750 Orang Lulusan

IPB Kembali Wisuda 750 Orang Lulusan

ipb-kembali-wisuda-750-orang-lulusan-news
Berita

Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali mempersembahkan lulusannya sebagai sumberdaya manusia yang berkualitas dan siap membangun sektor pertanian dalam arti luas, dalam sidang terbuka dengan acara tunggal Wisuda dan Penyerahan Ijazah Tahap II Tahun Akademik 2016/2017, Rabu (19/10), di Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Darmaga Bogor. Pada wisuda tahap ini, IPB menyerahkan ijazah kepada 750 orang lulusan, yang terdiri dari 20 lulusan bergelar Doktor, 93 lulusan bergelar Magister Sains, 13 lulusan bergelar Magister Manajemen, 4 lulusan bergelar Magister Profesional, 18 lulusan bergelar Profesi Dokter Hewan, dan 602 lulusan bergelar Sarjana. Lulusan sarjana yang diwisuda pada tahap ini berasal dari seluruh fakultas dan Sekolah Pascasarjana di lingkungan IPB.

Rektor IPB, Prof.Dr. Herry Suhardiyanto menyampaikan selamat kepada para lulusan atas keberhasilan menyelesaikan pendidikan. “Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan kepada para lulusan IPB yang diwisuda pada hari ini bahwa akan banyak tantangan yang kalian hadapi di tengah masyarakat. Tantangan tersebut antara lain meliputi persoalan pangan, lingkungan, energi, sosial, dan kesehatan. IPB dalam hal ini telah berusaha untuk menjawab tantangan tersebut melalui pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi dan agenda riset IPB,” ujarnya.

Oleh sebab itu, saya berharap para lulusan dapat memberikan pemikiran positif dan membuka lapangan pekerjaan agar dapat memajukan usahanya demi kesejahteraan serta kemajuan bangsa Indonesia. Kalau Indonesia dapat membangun sistem produksi pangan yang kuat, kita juga akan dapat membantu negara-negara lain di dunia yang kesulitan memproduksi pangan. Dengan demikian, grand strategy kita dalam bidang produksi pangan tidak akan terjebak pada penanganan persoalan jangka pendek dan terbatas pada komoditas tertentu, tetapi menjangkau rentang waktu yang lebih panjang dengan cakupan yang lebih luas sehingga lebih tangguh.

Rektor menegaskan, dalam delapan tahun berturut-turut yaitu sejak tahun 2008, IPB selalu menjadi kontributor utama inovasi paling prospektif di Indonesia menurut penilaian Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bersama Business Innovation Center (BIC) Indonesia. Total inovasi IPB pada periode tahun 2008-2015 adalah 326 inovasi dari 828 inovasi Indonesia, terbanyak dibandingkan dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian lain.

Selanjutnya rektor mengatakan bahwa Himpunan Alumni (HA) IPB memiliki posisi strategis bagi IPB sebagai partner yang penting dalam membangun bangsa dan negara pada umumnya dan membangun IPB pada khususnya. Alumni IPB dapat terus meningkatkan dan mengembangkan kerjasama yang telah ada untuk kemajuan almamater. Untuk diketahui bahwa sampai dengan wisuda pada tahap ini, IPB telah memiliki 138.863 orang alumni.(Awl)

Berikut kesan beberapa lulusan terbaik :

Yuandri Trisaputra
Lulusan Terbaik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
 
Setelah lulus dari SMAN 1 Tambun Utara Bekasi, saya memilih IPB, karena menurut saya IPB merupakan perguruan tinggi negeri terbaik dalam bidang pertanian di negeri ini. Selain itu, di IPB terdapat Departemen Ilmu Komputer yang saya inginkan untuk mempelajari ilmu tersebut. Perkembangan teknologi sangat pesat, yang membuat saya ingin ikut memajukan teknologi yang ada di Indonesia. 
 
Ilmu yang saya dapatkan selama belajar di IPB, sangat luas dan dapat bermanfaat sehingga dapat diaplikasikan ke semua bidang, misalnya dalam teknologi pertanian modern dengan sistem komputer. 
 
Selanjutnya, saya berencana untuk bekerja menjadi profesional terlebih dahulu untuk menerapkan ilmu yang saya miliki dan dapat memberikan manfaat kepada banyak orang. Selama itu juga saya akan terus belajar mengembangkan ilmu yang diperoleh. Apabila ada rezeki dan kesempatan, saya akan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.(dh)
 
Nevvi Wibella
Lulusan Terbaik Fakultas Teknologi Pertanian

Bagi sebagian orang, menjadi bagian dari IPB akan identik dengan ‘cangkul’ atau ‘sawah’. Kedua kosa kata tersebut menggambarkan kehidupan sederhana para petani. Di balik kesederhanaan tersebut, ada kompleksitas yang luar biasa.

Beranikah Anda membayangkan, apa jadinya Indonesia tanpa petani? Tanpa pangan? Saya tidak. Oleh karena itu, berbekal Beasiswa Utusan Daerah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Siak,Riau, lulus dari SMA Negeri 1 Taluang, saya memilih IPB. 

Saya percaya bahwa ‘Food is not everything but without food, everything is nothing’. Oleh karena itu saya memiliki jurusan teknologi pangan. Ilmu yang saya peroleh selama kurun waktu empat tahun di IPB, akan saya aplikasikan tidak hanya dalam lingkup profesional (dunia kerja) namun juga keseharian. Saat ini saya sedang melanjutkan pendidikan pascasarjana di Magister Manajemen MB IPB.(dh)