Pengembangan Metode Finger Print Analysis Berbasis HPLC

Pengembangan Metode Finger Print Analysis Berbasis HPLC

DSC_2520
Berita
Pusat Studi Biofarmaka (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar “Pelatihan Pengembangan Metode Finger Print Analysis Berbasis HPLC (High Performance Liquid Chromatography)”. Acara digelar di Kampus IPB Taman Kencana Bogor, Selasa (17/5).
 
Ketua panitia pelatihan Dr. Muhamad Rafi menyampaikan metode finger print analysis berbasis HPLC merupakan metode untuk kendali mutu, untuk mengetahui kualitas tanaman obat yang dapat menjamin kualitas konsistensi hasil atau khasiat dan juga keamanannya. Dengan metode analisis berbasis HPLC ini akan lebih komprehensif senyawa yang dihasilkan,” ujarnya.
 
Ditambahkan Dr. Rafi, sebetulnya ada dua pendekatan kendali mutu selain metode HPLC, yakni metode skema penciri. Dengan metode HPLC juga akan terlihat jika jamu menggunakan bahan kimia sintetis dan campuran bahan tanaman lain. Saat ini di Indonesia, terangnya,  masih banyak yang menggunakan metode skema penciri yang hanya dapat mengetahui satu atau dua senyawa kimia saja.
 
Melalui pelatihan, harapannya metode ini dapat diaplikasikan dan diterima oleh masyarakat karena metode ini sudah diakui oleh WHO dan sudah banyak dipakai oleh beberapa negara seperti Cina dan Amerika.
 
Acara  pelatihan ini dihadiri oleh  para peserta dari industri jamu, lembaga riset, akademisi dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Acara pelatihan dibuka oleh Kepala PSB LPPM IPB, Dr. Irmanida Batubara.(dh)