Potensi Minyak Atsiri Indonesia

Potensi Minyak Atsiri Indonesia

minyak-atsiri
Berita
Dewan Atsiri Indonesia (DAI) menggelar “Seminar Prospek Bisnis Minyak Atsiri Indonesia”, Kamis (5/2) di IPB International Convention Center (IICC) Bogor. Ketua DAI Dr Meika Syahbana Rusli yang juga merupakan staf pengajar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, peluang  bisnis minyak atsiri masih terbuka lebar. “Dari 300 jenis minyak atsiri dunia, baru 40 jenis minyak atsiri Indonesia yang sudah dan sedang dikembangkan,” ujarnya.
 
Lebih lanjut dikatakannya, peluang bisnis tersebut merupakan tantangan untuk Indonesia  mempertahankan dan meningkatkan market. “Permintaan dunia untuk minyak cengkeh  5.000-6.000 ton per tahun. Sementara Indonesia baru bisa memenuhi 4.500 ton per tahun. Saat ini total ekspor minyak atsiri Indonesia sekitar 120 juta dolar per tahun,” imbuhnya. 
 
Minyak atsiri Indonesia yang sangat berpotensi diantaranya adalah serai wangi, serai dapur, daun cengkeh, kayu putih, jeruk purut, nilam, kemangi, kenanga, akar wangi, jahe, pala, kemukus, lada hitam, cendana, kayu manis, gaharu, gaharu buaya, dan kemenyan. Berbagai  industri pengguna minyak atsiri tersebut  adalah  industri flavor dan fragrance, industri farmasi, industri makanan, industri rokok, industri aroma spa/aromaterapi, industri pengendalian hama dan serangga, yang sebagian besar sudah ada di Indonesia.
 
Untuk itu, tambah Dr Meika, melalui DAI berharap agribisnis dan agro industri minyak atsiri Indonesia dapat meningkat dan maju, sehingga dapat mensejahterakan  seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat.
 
Acara ini dihadiri oleh para peneliti, wirausaha, petani, penyuling, pedagang pelaku industri dan jasa, eksportir, akademisi, pemerhati serta instansi pemerintah terkait minyak atsiri (essensial oils), perisa (flavors), dan pewangi (fragrances).*** (dh)