Tingkatkan Produksi Jamur Tiram dengan Karung Goni

Tingkatkan Produksi Jamur Tiram dengan Karung Goni

jamuar-karung-goni
Berita
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram adalah suhu dan kelembaban ruangan. Biasanya untuk mendapatkan suhu dan kelembaban yang sesuai, petani menggunakan mesin pendingin. Namun penggunaan mesin pendingin memerlukan biaya dan energi yang besar.
 
Tim peneliti dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (Fateta IPB) memanfaatkan karung goni basah untuk mengendalikan suhu dan kelembaban ruangan. Riset yang dipublikasikan di Jurnal Keteknikan Pertanian Volume 26 tahun 2012 ini, dilakukan oleh Manunggal Ajie Putranto dan Mad Yamin.
 
“Penggunaan karung goni basah untuk menstabilkan suhu di dalam kumbung dapat meningkatkan produktivitas jamur tiram. Panen jamur tiram tanpa perlakuan sebanyak 75 baglog hanya mendapatkan 16,5 kilogram. Sedangkan pada jamur tiram yang mendapatkan perlakuan karung goni, hasil panennya sebesar  23,5 kilogram”, ujar Manunggal.
 
Karung goni sebagai media pendingin ruangan disimpan di lantai disela-sela rak jamur tiram. Tujuannya adalah untuk menjaga suhu serta kelembaban yang ideal untuk pertumbuhan jamur tiram. 
 
Karung goni tersebut dialiri air secara berkala menggunakan timer dan pompa melalui pipa yang sudah dibolongi. Ini bertujuan untuk mengkondisikan karung goni agar tetap basah. 
 
“Pada siang hari, air yang tertampung pada karung goni akan menguap dan berubah menjadi uap-uap air. Uap air tersebut mengakibatkan suhu di sekitarnya turun. Hal ini terjadi secara kontinyu karena air yang mengaliri karung goni diatur secara berkala”, terangnya.
 
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, Manunggal menyarankan pada saat melakukan pembudidayaan, intensitas penyiraman tergantung kondisi kumbung. Penempatan karung goni di sela-sela rak dan pada konstruksi bangunan di tempat yang panas, sebaiknya tidak menggunakan atap asbes melainkan menggunakan atap genteng.(zul)