Teknologi Bioenergi Jarak Pagar IPB dikembangkan di Malaysia
Institut Agro-Bioteknologi Malaysia (ABI) tertarik untuk mengembangkan jenis tanaman jatropha yang mempunyai kualitas unggul karena tanaman ini dinilai sangat berpotensi untuk mendapatkan minyak sebagai bahan bakar alternatif dimasa mendatang. Meskipun telah lama dikenal akan potensinya, banyak yang masih belum mengetahui jenis tanaman jatropha yang berkualitas unggul di Malaysia sehingga Institut Agro-Bioteknlogi Malaysia (ABI) mengadakan kerjasama dengan IPB karena IPB terkenal dengan penelitian tanaman Jarak Pagarnya (Jathropa).
Kerjasama Penandatanganan MoU kedua belah pihak disaksikan oleh Menteri bidang Riset dan Teknologi,Malaysia, YB Hj. Fadillah Yusof, pada 17 Juli 2009 di Kampus IPB Darmaga, Bogor.
Rektor IPB, Prof.Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., mengatakan dalam sambutannya, Malaysia dan Indonesia merupakan bangsa serumpun dan pasangan serasi apabila bekerjasama terutama dalam bidang Agro Bioteknologi. Banyak bisnis yang bisa dibangun bersama misalnya kelapa sawit. Menurutnya apabila kerjasama tersebut terus dijalin, kedua negara bisa menjadi penentu harga CPO.
Terkait dengan MoU, Menteri Riset dan Teknologi, Malaysia, YB Hj. Fadillah Yusof menyampaikan keinginannya untuk mengetahui teknologi bioenergi tanaman jarak pagar (jatropha) yang telah dikembangkan IPB untuk dikembangkan juga di Malaysia.
Bidang kegiatan dalam MoU ini diantaranya adalah Pertukaran bibit tanaman untuk diuji di beberapa lokasi di kedua negara, pemindahan teknologi yang dilaksanakan untuk melanjutkan program latihan, Program Pasca-Ijasah (Post Doctoral Program), dan Peningkatan aktivitas R & D (Research and Development), perbaikan kualitas bibit tanaman melalui teknik kultur jaringan, penelitian untuk proses matang buah yang seragam dan ekstraksi minyak.
Salah satu sasaran penggunaan Jatropha dalam waktu dekat adalah menghasilkan bahan bakar yang lebih murah untuk komuditi di Sabah dan Serawak. (dh)