MoU IPB dan LAPAN, Siapkan Satelit Pemantau Ketahanan Pangan

MoU IPB dan LAPAN, Siapkan Satelit Pemantau Ketahanan Pangan

Berita

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., bersama Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Dr. Adi Sadewo Salatun, M.Sc., menandatangani nota kesepakatan kerjasama "Pengembangan Satelit Penginderaan Jauh LAPAN-IPB untuk Mendukung Ketahanan Pangan", Selasa (23/2). Acara dilakukan di Ruang Sidang Rektor Gedung Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Darmaga Bogor.

Program kerjasama IPB dan LAPAN ini meliputi rancang bangun, pembangunan, dan pengoperasian satelit LAPAN-IPB (LISAT). Satelit yang bermuatan misi pencitra multispektral yang dirancang bangun untuk didedikasikan bagi pemantauan pertanian di Indonesia  ini bertujuan untuk menunjang program ketahanan pangan nasional.Meski Indonesia telah mencapai swasembada pangan terutama beras, namun keberlanjutannya dipandang masih harus diperhatikan dan dipertahankan. Hal ini menjadi penting karena dinamika produksi pangan itu sendiri masih sulit diukur dan ditelaah. Oleh karena itu, dengan pengembangan LISAT nantinya dapat menyediakan dasar yang diperlukan bagi pemantauan lahan pertanian semusim, terutama padi, yang ditekankan pada perolehan informasi berbagai fase pertumbuhan padi serta estimasi luasan panen, sehingga dapat meningkatkan produksi padi.

Dengan meningkatnya kemampuan dalam ilmu dan teknologi penginderaan jauh (remote sensing), baik ruas antariksa maupun ruas bumi, maka diperlukan telaah menyeluruh dan aplikasi penginderaan jauh untuk kepentingan ketahanan pangan. Upaya ini telah banyak dilakukan melalui pengolahan dan pemanfaatan data penginderaan jauh yang diperoleh dari data satelit asing, baik pada system pasif (optik) maupun system aktif (Synthetic Aperture Radar).

Saat ini IPB dan LAPAN sedang melaksanakan studi untuk menetapkan spesifikasi sensor muatan satelit dan bus satelit. Sensor dan bus satelit tersebut dirancang bangun dan dirakit sendiri di dalam negeri.

Tugas LAPAN dalam pembuatan satelit ini adalah membangun teknologi muatan misi satelit, bus satelit dan operasi satelit. Sementara IPB bertugas menetapkan spesifikasi muatan misi satelit penginderaan jauh dan pengelolaan pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk menunjang program ketahanan pangan.

Rektor IPB menyambut baik adanya kerjasama dan kolaborasi antara LAPAN dan IPB untuk secara mandiri mengembangkan satelit penginderaan jauh LISAT yang didedikasikan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Untuk itu, Rektor  menghimbau departemen-departemen maupun pusat-pusat di lingkungan IPB untuk memberikan dukungan penuh pada program ini, dengan memobilisasi sumberdaya manusia yang ada .

"Ke depan, program pembangunan bidang pertanian dapat dirumuskan secara akurat. Tidak lagi terjebak dengan angka-angka yang sifatnya ramalan atau prediksi yang akurasinya rendah," kata Rektor.

Menurut Kepala LAPAN Dr. Adi Sadewo Salatun, M.Sc., satelit tersebut diharapkan akan selesai dibangun dan siap diluncurkan dalam waktu 3-4 tahun mendatang, yaitu tahun 2014. Nantinya, satelit ini akan ditempatkan pada orbit Sun Synchronous Low Earht Orbit (SS LEO) di ketinggian sekitar 650 km.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi antara IPB dengan LAPAN, yang dipandu oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, Dr.Ir. Anas Miftah Fauzi. Tampak hadir dalam acara ini para Wakil Rektor IPB, para pimpinan fakultas dan para ketua pusat di lingkungan IPB. Sementara, Kepala LAPAN didampingi sejumlah pejabat, diantaranya Deputi Bidang Teknologi Dirgantara, Deputi Bidang Pengideraan Jauh, dan Deputi Bidang Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan. (nm)