ITK IPB Ciptakan Alat Pemindai Ikan Hiu Paus
Teknologi label RFID merupakan salah satu teknologi murah untuk pelabelan hewan laut. Salah satunya untuk ikan terbesar, Ikan Hiu Paus. Dalam hal ini, Departemen ITK IPB bekerjasama dengan WWF-Indonesia untuk merancang bangun electronic fish tags berbasis mikrokontroler dengan sensor Radio Frequency Identification (RFID).
Pakar Ikan Laut ITK IPB, Dr. Hawis Madduppa menuturkan, “Penandaan hewan laut atau pelabelan (tagging) dengan sensor elektronik semakin banyak dilakukan olah para ilmuwan di seluruh dunia untuk melacak pergerakan hewan tersebut.”
Hiu Paus yang biasa disebut Gurano Bintang oleh masyarakat lokal sudah mulai menjadi spesies ikonik untuk Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC). Untuk memantau populasi hiu paus, perlu pelabelan sebagai upaya menghindari ancaman kepunahan akibat penangkapan berlebihan atau praktek ekowisata yang tidak bijak.
Mahasiswa ITK, Diwa Perkasa, di bawah bimbingan Dr. Totok Hestirianoto dan Dr. Hawis Madduppa, melaksanakan penelitian ini sejak Oktober 2013. Sementara itu, pemantauan hiu paus 2014 sebagai kegiatan pendahuluan, dilaksanakan oleh Mahardika Rizqi Himawan di bawah bimbingan Dr. Hawis Madduppa dan Beginer Subhan, M.Si. Pada tanggal 4-6 Agustus 2014, uji coba alat RFID dilakukan di Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Ini merupakan kegiatan bersama antara ITK IPB (Dr. Hawis Madduppa, Diwa Perkasa), WWF-Indonesia (Casandra Tania) dan Kalilemon Dive Resort (Pak Bram).
Saat uji coba pertama, banyak pembelajaran yang diperoleh guna menyempurnakan alat RFID buatan ITK-IPB ini. Harapannya, setelah penyempurnaan dan uji coba kedua kali, alat RFID dapat digunakan secara mandiri oleh Balai Besar TNTC dan masyarakat lokal untuk memantau hiu paus di wilayah ini.
