Wapres Boediono Buka Agrinex 2010
Agrinex International Expo 2010 yang mengangkat
tema "Agribusiness Destination for Local
& Global Market", dibuka oleh Wakil Presiden Boediono, didampingi
Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, Rektor IPB, Prof. Herry
Suhardiyanto, Ketua Dewan Penasehat Agrinex, Adi Sasono, dan Ketua Panitia
Agrinex Expo, Ir. Rifda Ammarina.
Wapres dalam sambutannya mengatakan, mimpi untuk menjadikan pertanian Indonesia maju dan
bersaing dengan negara luar harus dibuktikan dengan langkah kongkrit dengan
mensinergikan semua unsur, seperti akademis, pengusaha, pemerintah, dan
masyarakat (komunitas).
"Posisi pemerintah di dalam mendorong peningkatan
pertanian ini bisa dilakukan dengan beberapa hal yaitu membangun infrastruktur
fisik, karena infrastruktur Indonesia
masih tertinggal terutama dalam bidang industri dan pertanian, ini harus
dikejar. Kedua, membangun semacam infrastruktur lunak yang terdiri dari dua hal
yaitu infrastruktur kelembagaan dan kebijakan. Ketiga adalah didukung oleh SDM
sebagai pelaku usaha, dan SDM berkualitas dalam menghasilkan teknologi.
Terakhir, didukung oleh infrastruktur pemasaran dan penguasaan teknologi bagi
petani,"ujar Wapres. Menurutnya, pemerintah akan memfasilitasi ketiga hal
tersebut untuk mencapai agribisnis Indonesia yang maju.
Sementara itu, Ketua Panitia
Agrinex Expo Ir. Rifda Ammarina dalam sambutannya mengatakan, Indonesia sudah
saatnya memiliki BUMN di bidang Peternakan, Perikanan dan Kelautan. Impian ini
tertuang atas dasar keprihatinannya terhadap masalah asupan gizi protein
hewani. Rifda mengatakan, pendapatan
perkapita orang Indonesia
dengan harga daging yang ada termasuk ke dalam konsumen daging dengan harga
tinggi. Hal ini diakibatkan karena pendapatan per kapita masyarakat Indonesia masih
relatif rendah dibandingkan negara-negara tentangga.
"Kenapa orang-orang diluar
negeri membeli daging dengan harga murah? Karena pendapatan perkapitanya lebih
tinggi dibandingkan dengan negara kita, sehingga bisa membeli daging tersebut
dengan murah. Amat berbeda dengan orang Indonesia yang
pendapatannya rendah, sehingga membeli daging terasa mahal," ujarnya. Menurutnya, keberadaan BUMN ini nantinya yang akan
menjadi wadah bagi pemerintah dalam memberikan subsisi kepada peternak. "Nantinya BUMN inilah yang membangkitkan penetrasi
penyebaran peternakan menjadi lebih luas, yang saat hanya dikuasai beberapa pengusaha
saja. Keadaan inilah yang menyulitkan dalam berkompetsi. Jika ada BUMN ini maka
peternak kita diuntungkan, karena ada penyeimbang harga terutama untuk harga
bibit dan makanan ternak," ujarnya.
Menurutnya, jika ini terjadi
outputnya sudah tentu akan dinikmati oleh masyarakat, selain harga beli masyarakat
terhadap ternak terjangkau yang mengakibatkan terpenuhinya kebutuhan protein
hewani, juga akses bibit murah dan pakan murah juga terjamin. Usai Pembukaan Wapres mengunjungi stand-stand
yang berada di wilayah JCC , dan menyempatkan diri berbincang dengan peserta
pameran yang salah satunya dengan peserta dari IPB.
Melongok Stan IPB
Dalam
pameran Agrinex Int Expo 2010 ini, IPB membuka stan dengan menyajikan
produk-produk unggulan hasil-hasil penelitiannya seperti aneka produk-produk
diversifikasi pangan diantaranya berupa mie jagung, tepung ubi jalar dan corn cookies produk-produk Seafast Center
IPB. Sementara itu produk obat-obatan herbal dari Pusat
Studi Biofarmaka IPB seperti serbuk
minuman instan kunyit, jahe, jati Belanda, dan sebagainya sangat menarik minat
pengunjung. Tak kalah ketinggalan,
produk buah-buahan unggul hasil riset Pusat Kajian Buah-buahan Tropika IPB yang
tampak segar menggoda pun ditampilkan.
Disajikan pula pakan ternak ruminansia dari fakultas peternakan IPB,
teknologi pengering produk pertanoan, dan aneka produk maupun inovasi teknologi
lainnya.
Dalam
peninjauannya ke lokasi stand IPB, Wapres didampingi Rektor IPB Prof. Herry
Suhardiyanto menyampaikan apresiasinya terhadap produk-produk IPB yang disajikan pada kesempatan tersebut.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan IPB
bisa kaya kalau semua produk hasil-hasil penelitiannya sudah dapat di
komersialkan. Direktur Bisnis dan
Kemitraan IPB, Dr. Ir. Meika Syahbana Rusli menandaskan apresiasi Wapres juga disampaikan saat
melihat produk obat H5N1 hasil penelitian dari Shigeta IPB yang telah
dipatenkan. (man/dh)