International Youth Conference 2009 : Wujud Kepedulian Pemuda Demi Perdamaian Dunia
Pada tanggal 28 September 2009 – 2 Oktober 2009 lalu, tiga mahasiswa IPB mengikuti sebuah konferensi yang diadakan oleh Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia bekerja sama dengan UNESCO bertajuk International Youth Conference 2009. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Titis Anugraheni Putri Apdini mahasiswi Fakultas Peternakan, Hidayat Syariffudin mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia, dan Khalid bin Abdallah mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Perikanan.
Konferensi dibuka secara resmi oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dauld. Hadir pula Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo yang ikut berdiskusi dengan para peserta konferensi seputar peranan pendidikan dalam menciptakan perdamaian dunia.
Tema kegiatan ini adalah “The Role of Youth to Establish Peace, Toward a Future World without Violent Radicalization”. Konferensi ini diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan para pemuda dari berbagai belahan dunia guna menyamakan persepsi tentang arti perdamaian dan memberikan ide segar dalam membangun dunia tanpa kekerasan. Pada hari pertama konferensi, terdapat empat sesi pleno yang masing-masing membahas peranan sektor Pendidikan, Seni dan Olahraga, Informasi Teknologi, dan Pengembangan Masyarakat dalam menciptakan perdamaian. Setelah plenary sessions, hari kedua konferensi diisi dengan Working Group Discussion (WGD) yang dibagi menjadi empat grup. Masing-masing grup membahas peranan setiap sektor dalam menciptakan perdamaian lebih dalam lagi kemudian merumuskan suatu rekomendasi yang dideklarasikan sebagai suatu proposal rekomendasi bagi UNESCO dalam menjalankan misinya untuk mendorong terciptanya perdamaian.
Rekomendasi ini akan dibawa oleh Mr. Russell-Rivoallan sebagai perwakilan dari Strategic Planning of UNESCO untuk disuarakan dalam Konferensi UNESCO yang diadakan di Paris pada tanggal 2 Oktober 2009, konferensi inilah yang juga mengesahkan batik sebagai warisan leluhur asli Indonesia. [mahasiswa IPB]