Bob Sadino: Berhasil Usaha, Tanpa Rencana
Menjadi pengusaha adalah pilihan,
kadang juga kecelakaan. Ini yang dialami Wahyu Saidi, pemilik waralaba Langgara
Grup dan Bakmi Tebet . "Saat krisis
ekonomi tahun 1997, saya di PHK. Saya
kehilangan kenyamanan dalam penghasilan. Saya banting setir buka kedai dan mendirikan
usaha mie. Saya contoh entrepreneur salah, "kata Wahyu dalam acara Economic
Seminar and Entrepreneur Talkshow (ESPRESSO)‘Open Your Eyes Be The Success Entreprenuer'
Minggu (30/11) di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Darmaga. Acara ini
diselenggarakan Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen IPB.
Sangat jarang ditemukan seorang
berpendidikan tinggi memilih profesi pengusaha atau entrepreneur. Mayoritas
lulusan perguruan tinggi menginginkan bekerja di sebuah institusi dan
memperoleh berbagai kenyamanan. "Kurang dari 2 persen saja, lulusan perguruan
tinggi memilih menjadi pengusaha."
Ini dibenarkan Elang Gumilang,
Mahasiswa IPB yang sukses menjadi wirausahawan muda. "Jika ingin menjadi wirausaha, mulailah
ketika masih sebagai mahasiswa. Kita
tidak akan disalahkan bahkan mendapat berbagai kemudahan birokrasi," tutur
Elang. Satu hal yang diyakini, rezeki di tangan Allah dan Allah akan menolong
kita jika kita berusaha sungguh-sungguh serta berdoa.
Bob Sadino, pengusaha terkenal
bidang pertanian menyampaikan keberhasilannya selama ini diperoleh tanpa
direncanakan. Semuanya dijalani begitu saja dan melangkah pasti mengambil
setiap peluang. "Rencana tak menghasilkan apa-apa, yang terpenting melangkah
menghadapi semuanya." Bob Sadino memulai usahanya sebagai sopir taksi, kuli bangunan dan
penjual telur. " Pada tahun 70-an, saya minta teman dari Belanda mengirimkan
anak ayam pedaging dan petelur serta bahan-bahan jurnal budidayanya. Peternakan
ayam petelur dan pedagang ini merupakan peternakan pertama di Indonesia."
Selanjutnya, Bob Sadino menjadi
pioner berbagai usaha pertanian."Ilmu pertanian yang saya peroleh secara
otodidak dari berbagai majalah. Lalu saya aplikasikan. Berbeda dengan ilmu di bangku
kuliah yang lebih banyak teori dan kurang up
to date," kata Bob Sadino.
Bob Sadino menyarankan mahasiswa
untuk meng-update informasi yang
diperoleh di samping sering menerapkan teorinya ke masyarakat secara berkala
sehingga trampil dan menjadi professional. "Kalangan akademis kadang kurang
terjun ke masyarakat dan sering mengidap sok tahu merasa paling tahu dibandingkan yang
lain, karena kurang bergaul dengan berbagai kalangan."
Sesi kedua ini juga menampilkan
artis Choky Sitohang sebagai moderator memandu Bob Sadino. (ris)