Warga Usia Lanjut IPB; Sehat, Dihormati dan Bermakna
Rektor IPB Dr.Ir. Herry
Suhardiyanto, M.Sc menyambut gembira acara temu kangen Dharma Wanita IPB, Agrianita
IPB dan warga usia lanjut (Wulan) IPB yang mengambil tema "Mari Kita
Siapkan Wulan IPB yang Sehat, Dihormati dan Bermakna” di Wisma Land Huis IPB Kampus IPB Darmaga,
Selasa (17/2). “Semoga acara ini
bisa melepaskan kerinduan sambil bernostalgia. Selamat menikmati persahabatan,”
ujar Rektor penuh makna.
Sebelumnya, Ketua Agrianita IPB, Hj. Enni Herry Suhardiyanto dalam
sambutannya mengharapkan kepada para pensiunan dan Wulan IPB untuk senantiasa
menyumbangkan tenaga dan pikiran mereka untuk IPB.
Dalam kesempatan ini, Rektor beserta ibu mempersembahkan aransemen lagu
Munajat Cinta yang mereka buat bersama. Munajat Cinta yang dipopulerkan oleh
Ahmad Dani ini kemudian dinyanyikan oleh Agrianita IPB untuk para Wulan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Diskusi Interaktif yang menghadirkan pembicara Dr. Nina Kemala
Sari, SPPD, K-Ger, Staf pengajar Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Kepala Unit Pelayanan Jaminan Mutu
RSCM, dan Pembina Yayasan Dharma Wulan, Dr.Ir. A.Y. Rajino, M.A.D.E.
Kiat sehat
Bagaimana agar kita menua dengan sehat, menjadi prolog Dr. Nina Kemala Sari
saat mempresentasikan makalahnya berjudul ”Usia Senja Tetap Sehat, Sejahtera”
yang dipandu oleh moderator Prof. Dr. drh. Clara M. Kusharto, MSc.
Di hadapan puluhan Wulan IPB dan Agrianita IPB, Dr. Nina mengemukakan 3
tahap menuju sehat, yakni memutuskan bahwa kita benar-benar berniat memiliki
tubuh yang sehat, penuh energi dan sehat, menggantikan keyakinan yang
menghambat dengan keyakinan yang lebih tepat, serta mengubah strategi dengan
menerapkan kiat-kiat sehat yang telah terbukti.
Kiat-kiat sehat yang dipaparkan Dr. Nina meliputi 7 point. Kiat sehat 1 adalah tingkatkan kekebalan tubuh dengan berprasangka
baik, bersyukur dan sabar. ”Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman, Allah mengikuti
persangkaan hamba. Jika hamba berprasangka baik, Allah akan memperlakukan hamba
sesuai dengan persangkaannya, begitu pula sebaliknya,” ujar Dr. Nina.
Kiat sehat 2 adalah bernapas efektif. Pernapasan merupakan kunci kontrol
oksigenasi sel. Tanpa energi tubuh kita berhenti bekerja, dan tanpa oksigen tak
akan ada energi. ”Lakukan 10 napas efektif 3 kali sehari, dengan perbandingan
tarik, tahan, hembuskan adalah 1 berbanding 4 berbanding 2,” kata Dr. Nina yang
langsung mempraktikkannya pada peserta diskusi.
Kiat sehat 3 adalah postur tubuh tegak. Bertekadlah untuk selalu bersikap
tegak tinggi ketika duduk, berdiri atau berjalan. Hal ini terbukti membuat
orang lebih sehat, bugar, bergairah, optimis dan percaya diri.
Kiat sehat 4, olah raga dua hari sekali. Pilih olah raga yang membuat kita bernapas dalam dan
membangun tubuh dalam, daya tahan, kelenturan dan kekuatan. Jangan biarkan dua
hari berlalu tanpa olah raga.
Kiat sehat 5, minum air bersih 8 gelas sehari. Minum air bersih sebelum
makan, bukan pada saat atau setelah makan. Tanda kekurangan air adalah kulit dan rambut
menjadi kusam tidak bercahaya dan air seni berwarna kuning pekat. Kiat sehat 6,
perbanyak konsumsi makanan kaya air, buah-buahan dan sayuran.
Kiat sehat 7, kurangi lemak jenuh dan trigliserid.
Lemak jenuh dan trigliserid membuat
darah menjadi kental dan mengganggu sistem pembuangan. Lemak jenuh bisa berasal
dari daging merah, lemak susu dan keju. Sementara trigliserid berasal dari minyak goreng.
”Lemak tidak jenuh, yakni omega 9, omega 6 dan omega 3 bermanfaat untuk
membran sel, membantu produksi hormon, meningkatkan metabolisme, menetralisir
asam dan sebagai pelumas, sehingga sel bebas bergerak. Contoh lemak tidak jenuh
adalah minyak rami, minyak zaitun, ikan laut dalam dan alpukat,” terang Dr. Nina.
Sementara, Dr. Rajino yang telah berusia 78 tahun ini didaulat untuk
berbagi pengalaman. Dr. Rajino menegaskan, menjadi lansia justru harus mandiri,
karena sesungguhnya potensi yang ada pada lansia dapat dimanfaatkan, sehingga
lansia tetap dihormati. ”Tidak seperti sekarang ini, banyak lansia yang
diremehkan. Saat naik kendaraan umum misalnya, selain harus berebut dengan
penumpang lain yang lebih muda, para lansia juga dihadapkan pada sikap para
supir yang sering kali tidak menghargai para lansia,” katanya yang disambut
senyum yang hadir.
Kegiatan yang diketuai oleh drh.dr. Roesmini Oesman ini juga diisi dengan
presentasi sekilas tentang Organisasi Wanita Istri PNS di IPB oleh Ibu Amini
Nasoetion. (nm)