IPB dan PT.GSSI Teken MoU Bidang Pengembangan Pendidikan Tinggi
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.
Dr. Herry Suhardiyanto, M.Sc dan Komisaris Utama PT. Global Scholarship
Services Indonesia (GSSI), Prof.
Sjarifuddin Baharsyah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding
(MoU), Selasa (13/7) di di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB
Darmaga. Selanjutnya dilanjutkan
penandatanganan naskah kerjasama antara Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama
IPB, Dr.Ir.Anas Miftah Fauzi dan Direktur Utama PT GSSI, Dr.drh.Hamdani
Nasution. “ Sebagai bentuk akuntabilitas, profesionalisme dan transparasi, PT.
GSSI tidak membentuk yayasan, namun dalam format perusahaan. Pola pengelolaan dana untuk beasiswa tidak
dalam bentuk tradisional, PT. GSSI juga melakukan monitoring secara akurat dan
tepat kepada para penerima beasiswa. Hal ini akan mendorong para donatur mempercayakan pengelolaan
beasiswanya kepada PT. GSSI,” papar Rektor dalam sambutan.
Kerjasama ini juga suatu saat berkembang
dengan melibatkan perguruan tinggi lain,
khususnya di bidang pertanian. “Sebab, pendidikan di bidang pertanian ini
membutuhkan perhatian khusus. Berbeda
dengan kedokteran yang tanpa perhatian khusus pun, banyak yang
berbondong-bondong ingin melanjutkan kuliah di sana. Bidang
pertanian perlu terus didukung dan dipromosikan karena merupakan penopang ekonomi bangsa,” tandas
Rektor.
Prof. Sjarifuddin mengatakan pendirian PT.GSSI
bermula dari kerjasama antara Yayasan Padi yang berubah menjadi Yayasan
Pertanian Mandiri (YAPARI) dengan
Paguyuban Pensiunan IPB. “Gagasan pendirian PT.GSSI mendapat sambutan baik
berbagai kalangan. Bahkan dalam suatu pertemuan para sahabat PT.GSSI memberikan
sahamnya,” ujar Prof.Sjafruddin didampingi istri, Prof.Yustika Baharsyah.
Lanjut Prof. Sjafruddin, sengaja dinamakan
istilah global, karena sumber ilmu dan pengetahuan teknologi berasal dari dunia
yang harus kita kuasai. “Keberadaan mahasiswa dalam negeri dan luar negeri memberikan
interaksi cakrawala pengetahuan yang baik. Terjadi tranfer pengetahuan dan
budaya. Kami membuat syarat khusus dalam pemberian beasiswa ke luar negeri.
Beasiswa khusus diberikan pada orang yang sudah jelas lembaganya agar
sekembalinya mereka menyelesaikan sekolah dapat mengembangkan lembaganya
masing-masing,” tandas Prof.Sjafruddin. Hadir pula dalam kesempatan tersebut
Ketua Paguyuban Pensiunan IPB, Prof.Soedarmadi. (ris).