DKP Gandeng Peneliti IPB Gagas Program Nasional Minapolitan
Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (DKP-RI) menggandeng peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan Program Nasional Minapolitan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan pendapatan masyarakat nelayan. Hal ini diungkapkan Menteri DKP, Dr.Fadel Muhammad saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional “Membangun Minapolitan Berbasis Masyarakat”, Kamis (25/3) di Kampus IPB Darmaga. “Minapolitan adalah konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan sistem manajemen kawasan dengan prinsip-prinsip: integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi,” kata Fadel. Minapolitan merupakan pengejawantahan revolusi biru.
Kawasan minapolitan ini terdiri dari sentra-sentra produksi, perdagangan komoditas kelautan dan perikanan, jasa, perumahan, serta kegiatan lain yang terkait. “Karakteristik kawasan ini diantaranya mempunyai multiplier effect tinggi terhadap perekonomian sekitar, keanekaragaman kegiatan ekonomi, dan sarana prasarana memadai sebagai pendukung keanekaragaman ekonomi sebagaimana layaknya sebuah kota,” papar Fadel. Konsep minapolitan terinspirasi dari kesuksesan program agropolitan di Gorontalo. Menurut Fadel, kawasan minapolitan sudah berhasil diimplementasikan di Nimbo dan Shipu, Cina.
Program Nasional ini membutuhkan komitmen pemerintah daerah dalam implementasinya, salah satunya pengalokasian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Program ini diharapkan sesuai rencana strategi dan tata ruang yang ditetapkan bupati atau walikota . Selain itu pengembangan kawasan minapolitan mensyaratkan keberadaan komoditas unggulan, letak geografis strategis, sistem mata rantai produksi hulu dan hilir, fasilitas pendukung seperti jalan, pengairan, listrik serta kelayakan lingkungan.
Sebagai persiapan implementasinya, Fadel meminta IPB membuat tim kecil untuk merumuskan detail-detailnya. “Kami mengharapkan masukan berharga dari peneliti IPB untuk menyempurnakan konsep minapolitan agar dapat dilaksanakan dan diterima masyarakat dengan baik,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan IPB Prof.Dr.Hermanto Siregar menyampaikan dalam sambutannya gagasan minapolitan sangat strategik. “Gagasan ini diluncurkan dalam rangka menurunkan tingkat kemiskinan yang tinggi atau 37 persen dari total penduduk Indonesia. Minapolitan gagasan orisinal DKP dan saya mengapresiasi keberadaan gagasan ini. IPB siap membantu dalam pelaksanaannya,”ujar Hermanto. Hal senada disampaikan Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Dr.Arif Satria. “Salah satu departemen di FEMA menghasilkan penyuluh handal yang dulu pernah mensukseskan Program Nasional revolusi hijau dan Bimas, sehingga mencapai swasembada beras. Sekarang pun pak Menteri, kami siap menerjunkan penyuluh untuk mengawal minapolitan,” tegas Dr.Arif.
Di sela-sela acara dilakukan penandatangan Memorandum of Undestanding (MOU) antara IPB dengan DKP. Seminar yang diselenggarakan FEMA IPB bekerjasama Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut (PKSPL) IPB dengan Dirjen Keluatan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementrian Kelautan dan Perikanan RI ini menghadirkan pembicara diantaranya: Kepala PKSPL IPB, Prof.Dr.Tridoyo Kusumastanto, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Prof.Indrajaya, Dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat-FEMA IPB, Prof.Aida Vitayala Hubeis, dan Perwakilan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir DKP (ris)