Kuliah Umum Menteri Negara Koperasi dan UKM di IPB
Menteri Negara Koperasi dan UKM RI, Suryadharma Ali, memberikan kabar gembira bagi sarjana-sarjana IPB yang hingga tiga tahun setelah kelulusannya belum juga memperoleh pekerjaan. Kabar tersebut adalah Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri atau Prospek Mandiri yang telah dicanangkan beberapa tahun lalu oleh kementerian yang dipimpinnya.
Prospek Mandiri ini dikemukakan oleh Menteri saat menjadi pembicara pada studium general "Peran Koperasi dan UKM dalam Menunjang Pengembangan Sektor Peternakan" yang diadakan Fakultas Peternakan di Auditorium Jannes Humuntal Hutasoit Kampus IPB Darmaga, Kamis (7/6).
"Program ini ditujukan bagi sarjana-sarjana yang tiga tahun belum dapat pekerjaan. Karena kalau yang baru satu atau dua tahun lulus, biasanya masih idealis. Mereka berharap dengan gelar sarjana dapat pekerjaan yang enak dengan gaji yang bagus. Namun, setelah merasakan sulitnya mencari pekerjaan, barulah mereka berpikir realistis," papar Menteri di hadapan ratusan mahasiswa dan staf pengajar Fakultas Peternakan.
Acara yang dimoderatori oleh Dekan Fakultas Peternakan, Dr.Ir. Ronny R Noor, M.Rur., ini dihadiri oleh Rektor IPB Prof.Dr.Ir. Ahmad Ansori Mattjik, M.Sc., Wakil Rektor I Prof.DR.Ir. M.Ahmad Chozin, M.Agr, Wakil Rektor IV DR. Asep Saefuddin, Kepala Kantor Prohumasi IPB drh. Agus Lelana, SpMP.,M.Si., Dinas Peternakan Kab. Bogor, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat dan Kab. Bogor, serta sejumlah pimpinan IPB lainnya.
Dalam materi kuliahnya, lebih lanjut Menteri menjelaskan tentang apa dan bagaimana Prospek Mandiri. Dikatakan, Prospek Mandiri adalah terkumpulnya sarjana-sarjana dari satu atau beragam disiplin ilmu minimal 25 orang (syarat pembentukan koperasi adalah 20 orang), yang memiliki minat yang sama.
Minat harus realistis dan teruji, bukan sekadar daftar keinginan. Usahanya apa, dan kemungkinan berkembang seperti apa. Kemudian mereka ada keinginan untuk mengelolanya dalam badan hukum koperasi. Yang terpenting lagi adalah minat tersebut punya dampak ekonomi, bagi penyelenggara maupun masyarakat luas.
"Kalau syarat itu bisa dipenuhi, Kementerian akan memberikan bantuan penguatan modal minimal Rp 200 juta," imbuhnya seraya mengatakan, Prospek Mandiri ini sudah dilaksanakan di Universitas Hasanudin (Unhas) Sulawesi Selatan.
Pembicara lainnya, Ketua Komisi VI DPR RI yang juga anggota Majelis Wali Amanat (MWA) IPB, Prof.Dr. Didik J. Rachbini menegaskan, hendaknya IPB dapat menangkap peluang kerjasama yang ditawarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM tersebut. Sebab menurutnya, Prospek Mandiri ini sudah mendapat persetujuan dari Komisi VI DPR RI. Selain itu, lanjutnya, sebagai anggota MWA IPB, ia bertugas untuk dapat mendekatkan kampus rakyat dengan ekonomi rakyat, dalam hal ini Menteri Negara Koperasi dan UKM.
Usai memberikan kuliah umum, Menteri bersama Ketua Komisi VI DPR RI meninjau stand yang menyediakan beragam produk Fakultas Peternakan IPB, mulai dari pemanfaatan biogas, hingga susu dan yoghurt.
Acara kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Kawasan Pengembangan Peternakan Sapi Perah yang berada tidak jauh dari gedung Fakultas Peternakan IPB. Kawasan Pengembangan Peternakan Sapi Perah ini merupakan kerjasama Fakultas Peternakan IPB dengan Koperasi Wirausaha Indonesia dan Menteri Negara Koperasi dan UKM. (nm)