Pemerintah Perlu Sempurnakan Larangan Kebijakan Impor Buah dan Sayur
Pemerintah hendaknya perlu menyempurnakan kebijakan larangan sementara impor buah dan sayur. “Kebijakan penghentian impor buah dan sayur sementara merupakan langkah yang cukup tepat, dan akan lebih efektif bila pemerintah memberlakukannya sesuai jumlah stock dalam negeri,” ungkap Guru Besar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr.Rudy Poerwanto dalam acara Focus Group Discussion “Kesiapan IPB dalam Merespon Larangan Sementara Impor Buah”.
Bila diperkirakan stock buah dan sayur dalam negeri mencukupi maka jauh-jauh hari pemerintah melakukan larangan sementara impor, supaya harga sayur dan buah lokal tidak jatuh serta merugikan petani. “Pemerintah juga perlu memilah larangan sementara buah dan sayur. Larangan impor buah ada baiknya ditetapkan pada saat musim panen dan diberlakukan ketat pada semua buah. Sebab, buah bersifat subtitusi. Sementara pemberlakukan larangan sementara impor sayur hendaknya memilih jenis sayur tertentu, karena sifatnya yang tidak subtitusi, “ jelas Prof. Rudy.
Guru Besar Buah Tropika IPB, Prof.Dr.Sobir mengatakan pemerintah hendaknya menggiatkan konsumsi buah lokal dan menjadikan momentum pembatasan impor produk hortikultura untuk meningkatkan produksi buah lokal. “IPB telah mengeluarkan banyak varietas unggul lokal. Varietas terbaru IPB diantaranya buah jambu biji tanpa biji, manggis tanpa biji dan rambutan tanpa biji. Varietas ini juga sangat baik untuk komoditi ekspor,” tandas Prof.Sobir. Diskusi yang dimoderatori Dekan Fakultas Ekologi Manusia, IPB Dr.Arif Satria ini juga menghadirkan Guru Besar Politik Pertanian IPB,Prof.Dr.Didin S.Damanhuri. (ris)