Digawangi P2SDM IPB, Posdaya Terus Bergulir

Digawangi P2SDM IPB, Posdaya Terus Bergulir

Berita

Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) terus bergulir.  Satu per satu Posdaya terbentuk.  Beragam kegiatan pun bermunculan.  Salah satunya adalah Posdaya-posdaya yang digawangi Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB. 

  

Dalam rangka mewadahi dinamika tersebut, berbagai pelatihan dan pembekalan terus digelar.  Pada 17/12 bertempat di Ruang Diskusi Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fema IPB dilangsungkan Pelatihan Pembekalan Kader Posdaya bertajuk “Program Bakti Sosial Desa Lingkar Kampus IPB Tahun 2009” dengan diikuti sekitar 60 peserta dari Posdaya “Mekar Sari” (Desa Sinarsari), Posdaya “Semai Mulia” (Desa Cibanteng), Posdaya Melati (Desa Dramaga), Posdaya “Geulis Bageur (Desa Babakan), Posdaya “Permata” (Kelurahan Balumbang Jaya), dan peserta undangan khusus yakni Posdaya “Bina Mandiri” (Depok).

  

Motivator pemberdayaan dari P2SDM IPB, Ir. Yannefri Bachtiar, MSi menandaskan kegiatan pada hari itu dimaksudkan untuk  membangun kesadaran para kader Posdaya dalam meningkatkan kualitas manajemen kemasyarakatan menuju masyarakat mandiri, serta tumbuhnya motivasi dan daya adaptasi dalam menghadapi perubahan.  Dipaparkannya bahwa Posdaya yang berkembang di Indonesia dengan Yayasan Damandiri sebagai inisiatornya sempat menarik perhatian beberapa negara sehingga membawa mereka berkunjung ke Indonesia untuk menyaksikan langsung kegiatan Posdaya di Indonesia.  Saat ini jumlah Posdaya di Indonesia mencapai 5155 buah, dan ke depan diharapkan jumlahnya  terus bertambah. 

  

Pada kesempatan tersebut  hadir Camat Dramaga, Arom Rusmandar.    Camat memberikan semangat kepada warganya yang menjadi kader Posdaya untuk bersungguh-sungguh turut dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.  Seorang kader akan menjadi leader di masyarakat untuk bisa menggali potensi lokal yang akan dikembangkan sebagai basis pemberdayaan masyarakat.  Ia mengibaratkan kader sebagai ragi dalam pembuatan tape. “Dalam membuat tape, ragi memang tidak banyak.  Meski tidak banyak ia punya peran untuk membuat manis tape.  Demikian juga kader Posdaya, kami harapkan dapat berperan sebagai ragi-ragi yang akan memaniskan masyarakat sekitarnya, “ paparnya.  Ditegaskannya, prinsip pemberdayaan menganut prinsip DOUM yakni  Dari, Oleh, dan Untuk Masyarakat.  Camat pun dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap pengembangan Posdaya di wilayahnya.  “Saya siap membantu dan memfasilitasi.  Serahkan proposalnya ke saya.  Nanti saya bantu,” tandasnya.

  Kepala LPPM IPB, Prof. Dr. Ir. Bambang Pramoedya menyatakan bahwa kegiatan Posdaya merupakan kegiatan yang penting.  “Pak Camat hadir di pelatihan ini karena beliau juga menganggap hal ini penting.  LPPM IPB pun salah satunya ranahnya adalah pengabdian kepada masyarakat.  Selain materi menarik seputar motivasi pemberdayaan, pada pelatihan tersebut peserta diberikan wawasan tentang bagaimana melalui Posdaya dapat dilakukan upaya pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat, pengalaman pengembangan Posdaya, sekaligus dilakukan penyusunan plan of action.  Narasumber dan instruktur dalam pelatihan ini antara lain: Dr. Pudjo Rahardjo (Yayasan Damandiri); duet Ir. Yannefri Bachtiar, MSi dan Ir. Mintarti, MSi (P2SDM IPB), serta Asep Hilmansyah, SP (Koordinator Posdaya Pasir Mulya).  (nUr)