Dewi Motik: Tak Elok Wanita menjadi TKW ke Luar Negeri

Dewi Motik: Tak Elok Wanita menjadi TKW ke Luar Negeri

Berita

Terus meningkatnya angka kekerasan terhadap wanita yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri membuat Dewi Motik miris melihatnya. Beliau tidak mendukung wanita bekerja ke luar negeri, terutama wanita Indonesia .

"Tidak elok jika seorang wanita harus pergi keluar negeri untuk mencari nafkah, sementara ia meninggalkan suami dan anaknya,"ujar yang memiliki nama lengkap Sri Puspa Dewi Motik (26/10) di Kampus IPB Darmaga, Bogor .

Keprihatinan Dewi tersebut diungkapkan pada seminar setengah sehari dalam rangka Ulang Tahun Agrianita I, " Mental Kemandirian di Era Globalisasi Menuju Pembangunan Berkelanjutan," oleh Dr.DRA. Hj. Dewi Motik Pramono, M.Si., Kampus IPB Darmaga, Bogor .

Menurutnya, para TKW atau tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri seharusnya diberikan pengalaman dan kriteria tertentu agar mereka bisa beradaptasi pada saat bekerja di luar negeri sana .

"Seharusnya kita mengirimkan tenaga kerja kelas menengah, yang memiliki kritera terdidik dan mau bekerja keras. Minimal mereka luusan SLTA atau S1. Jangan mengirimkan calon tenaga kerja yang memiliki kriteria level bawah," ujarnya dengan kesal.

Ditambahkannya, pengiriman tenaga kerja level bawah akan mengakibatkan dampak negatif terhadap tenaga kerja itu sendiri pada saat bekerja nanti. Misalnya kekerasan, penganiayaan dan sebagainya.

"Di Fhilipina ada sekolah yang mengurus tenaga kerja yang akan dikirimkan ke luar negeri," ujarnya.

Terkait dengan Hari Ulang Tahun Agrianita IPB ke I, Ketua Agrianita IPB, Prof Dr Ir Nurhayati A. Mattjik. MS, mengatakan, sangat puas dengan pemaparan Dewi Motik pada seminar bertemakan perempuan itu.

"Saya sangat senang sekali dengan kegiatan ini. Saya berharap ketua Agrianita IPB berikutnya dapat melakukan kegiatan yang lebih baik lagi dari saya," ujarnya. (man)