EKSPOSE DAN SEMINAR PENGELOLAAN LANSKAP PERTANIAN SITU GEDE DI BALAIKOTA BOGOR
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun mata kuliah Pengelolaan Lanskap yang diampu oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin melakukan ekspose dan seminar hasil praktikum 79 mahasiswanya yang terdiri dari mahasiswa mayor Arsitektur Lanskap dan mahasiswa minor/supporting course dari Agronomi dan Hortikultural, Tanah dan Sumberdaya Lahan, Konservasi Sumberdaya Hutan, Ekonomi Sumberdaya Lingkungan, Teknologi Pertanian dan lainnya di Balai Kota Bogor pada tanggal 26 Januari 2010 yang lalu. Ini merupakan implementasi dari salah satu kegiatan Jumat keliling (Jumling) yang diprakarsai oleh LPPM IPB dan Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama. Sekitar tahun 2009 awal, IPB bertandang ke Desa lingkar kampus, salah satunya adalah Kelurahan Situ Gede. Kawasan ini lokasinya berdampingan langsung dengan kampus IPB Dramaga. Ia memiliki potensi besar di bidang pertanian, terlihat dalam data potensi kelurahan masih terdapat sekitar 70 ha dalam bentuk persawahan, tegalan, kebun campuran, hutan dan pekarangan. Hal ini didukung oleh kondisi bio-fisik lahan, fenomena alam perdesaan yaitu adanya danau Situ Gede, aliran sungai dan pemandangan pegunungan yang mengelilingi kawasan ini. Selain itu potensi didukung juga oleh adanya kegiatan pertanian seperti proses produksi pertanian (pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan) hingga pasca panen seperti pengemasan dan berbagai bentuk olahan asli yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
Merespon kegiatan Jumling tersebut, pada waktu semester ganjil 2009/2010 yang lalu mk Pengelolaan Lanskap melaksanakan praktikumnya di kawasan ini. Pembimbingan yang intensif selama praktikum baik survai di lapang maupun analisis dan diskusi di studio/kelas dilakukan oleh Prof. Hadi Susilo Arifin dibantu oleh Dr. Syartinili Wijaya, dan asisten Samuel Sebastian, SP. Hasil praktikum 5 kelompok inilah yang diangkat untuk diekspose dan diseminarkan di Balaikota Bogor (pengelolaan lanskap pertanian, pengelolaan lanskap danau, pengelolaan lanskap hutan, pengembangan agroindustri, dan pengembangan agrowisata). Tema besar yang diusungnya adalah: ”Pengelolaan dan Pengembangan Lanskap Pertanian Berkelanjutan Berbasis Masyarakat untuk Wisata Pertanian di Kelurahan Situ Gede, Kota Bogor”. Acara yang dilaksanakan pada Ruang Rapat I dengan kapasitas 200 kursi lebih, dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor, Bapak Bambang Gunawan dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas di Kota Bogor, Camat-camat Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Utara, Bogor Selatan, Bogor Tengah dan Tanah Sareal, para tokoh masyarakat dan budayawan, perwakilan LSM-LSM di Kota Bogor, jajaran staf Kelurahan Situ Gede dan perwakilan mayrakat Kelurahan Situ Gede, serta seluruh mahasiswa peserta mk Pengelolaan Lanskap.
Pelaksanaan acar ini diketuai oleh Sdr. Benekditus Endy N. serta pembawa makalah Sdr. Oxsy telah mengekspose lima poster yang disajikan dari hasil observasi dan analisis mahasiswa serta pemaparan melalui acara seminar. Diketahui bahwa dengan adanya danau Situ Gede seluas 8 ha, serta kawasan hutan FORDA seluas 57,75 ha milik Litbang Kehutanan maka Kelurahan Situ Gede juga berperan sebagai kawasan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru yang memiliki fungsi produksi, konservasi, dan perlindungan. Hal ini bisa dikaitkan dengan jasa lingkungan, di mana kawasan Situ Gede bisa menjadi kawasan yang menyerap karbon, mengendalikan sumberdaya air, mengkonservasi keragaman jenis biologi, serta menjaga keindahan lanskap yang antara lain berpotensi untuk pengembangan wisata pertanian (agro-tourism) dan wisata ekologis (eco-tourism). Sebagai suatu kesatuan ekosistem dengan berbagai aktivitasnya, maka kehadiran danau Situ Gede, kawasan hutan serta lanskap pertanian sangat berpotensi sebagai kawasan yang mungkin dikunjungi oleh masyarakat yang datang dari luar kelurahan Situ Gede, atau bahkan ada yang datang dari luar kota Bogor. Pengembangan kawasan Situ Gede yang berbasis masyarakat dikelola untuk mempertahankan kegiatan pertanian serta pengembangan jasa seperti wisata pertanian/agro-wisata. Agro-wisata adalah berwisata untuk menghargai dan mempelajari alam, lingkungan, dan budaya pertanian sebagai sistem usaha tani. Akan tetapi dalam kenyataannya kawasan Situ Gede ini seringkali mendapat berbagai ancaman baik dari pengunjung maupun warga sekitar yang mampu mengganggu dan merusak kondisi ekosistem kawasan Situ Gede tersebut. Oleh karena itu pengelolaan lanskap yang berkelanjutan perlu direncanakan sebaik mungkin.
Seminar dan ekspose dengan judul pengembangan lanskap pertanian berkelanjutan berbasis masyarakat untuk jasa lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Situ Gede, Kota Bogor merupakan salah satu kegiatan praktikum mahasiswa dalam rangka mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat dalam kuliah Pengelolaan Lanskap. Khususnya hal ini merupakan upaya untuk mencapai keberlanjutan lanskap pertanian berdasarkan konsep pengelolaan lanskap yang berkelanjutan. Konsep yang diusulkan adalah rencana terintegrasi dari pengelolaan lanskap pertanian, lanskap danau Situ Gede, lanskap hutan yang diharapkan dapat dikembangkan sebagai suatu kegiatan jasa lingkungan termasuk agro-wisata. Pengembangan tersebut hendaknya berbasis pada masyarakat, sehingga tercapai kesejahteraan yang diharapkan. Selanjutnya bagaimana masyarakat Situ Gede berinisiatif dan berpartisipasi membenahai dan menata lingkungannya serta siap dalam tingkat hospitality yang memadai, aparat kelurahan mendukung kegiatan pertanian agar tetap berkelanjutan, Pemda Kota Bogor memberi fasilitas, penataan infrastruktur serta tata kelembagaan yang menunjang kegiatan pertanian dan wisata pertanian, dan IPB tetap mengawal secara konsisten dan berkomitmen.